Pernahkah kita mendengar berita serangan hewan Tomcat yang menganggu aktivitas manusia? Kalau pernah, sekilas kita berfikir bahwa hewan ini merupakan hewan yang merugikan bagi manusia, namun disisi lain banyak orang tidak mengetahui bahwa hewan ini menjadi menjadi sahabat bagi para petani khususnya petani sawah. Hah sahabat? Mengapa? Karna hewan ini membantu para petani sawah dalam mengelola padi, hewan ini dapat mengusir hama khususnya wereng.Â
Hewan ini merupakan hewan jenis serangga yang tidak hidup di banyak tempat, hewan ini hidup di daerah yang lembab seperti persawahan dan sedikit hidup di pemukiman rumah. Banyak orang tidak tau atas keberadaan hewan ini karena dengan ciri fisik yang kecil dan bertempat pada suhu yang lembab khususnya berada di sawah, dengan ini hanya sebagian besar petani yang mengetahui hewan ini, namun bagi mereka yang tidak pernah terjun langsung ke sawah pasti tidak mengetahui secara langsung tentang hewan ini. Untuk itu mari kita cari tahu lebih mendalam tentang hewan ini.
 Apa sih Tomcat itu? Tomcat (Paederus fuscipes) memiliki banyak sebutan nama di malaysia dikenal dengan charly atau semut kayap.
Tongkat merupakan predator dari hama ulat hama wereng dan kresek yang menjadi hama pada tumbuhan padi. Dengan adanya hewan ini dapat membantu para petani dalam memproduksi padi.
Pada umumnya Tomcat berkembang biak dalam tanah dan menyukai tempat tempat yang lembab seperti pada kalangan sawah, tepi sungai dan daerah rawa-rawa.Â
Pada saat hewan ini bertelur, induk tomcat akan meletakan telurnya di dalam tanah, begitu setelah menetas dan menjadi dewasa, hewan Tomcat ini akan keluar dari dalam tanah dan hidup pada tanaman. hewan ini akan semakin meningkat seiring pergantian musim dan pasca panen.Â
Serangga ini sekilas lebih menyerupai semut mereka terlihat merangkak di kawasan tempat tinggalnya, dengan sebagian tubuh menyembunyikan sayapnya, namun apabila hewan ini merasa dirinya terganggu, secara spontan hewan ini akan menaikan bagian belakang badan seperti kalajengking untuk menakut-nakuti musuhnya. Serangga ini tidak menggigit atau menyengat,serangga ini akan mengeluarkan racun yang disebut pederin. serangga ini pada saat malam hari aktif terbang dan tertarik pada cahaya lampu.
Kembali pada pembahasan utama, hewan ini menjadi sangat berguna dan bermanfaat bagi para petani karena menjadi predator bagi para hama sehingga dapat mempermudah dan mengurangi biaya bagi petani dalam memproduksi padi dan hewan ini cukup berbahaya bagi manusia karena dengan racun pederin yang dikeluarkan serangga ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, kulit terasa gatal hingga panas seperti terbakar bila terkena kulit.Â
Adapun beberapa cara untuk mengatasi gejala iritasi yang disebabkan hewan tomcat, yaitu :
1. Mencuci dengan air mengalir dan sabun
Usaha yang dilakukan pertama yaitu dengan mencuci air mengalir, dengan ini akan membuang racun Tomcat yang berada pada area kulit yang terkena racun dan memaksimalkan mencuci dengan sabun.Â
2. Tidak menggarukÂ
Dengan upaya ini, area kulit yang terkena racun Tomcat tidak akan meluas.Â
3. Kompres air dingin
Mengompres handuk dengan air dingin, akan membantu menghilangkan rasa terbakar yang diakibatkan hewan Tomcat.Â
4. Mengoleskan gel lidah buayaÂ
Untuk mempercepat meredahkan rasa panas, kita bisa menggunakan gel lidah buaya.Â
5. Menggunakan salepÂ
Langkah terakhir jika rasa gatal tidak kunjung redah kita bisa menggunakan salep antihistamin, salep ini bisa menghilangkan rasa gatal dan menghambat iritasi.Â
Itulah beberapa upaya pertama dalam mengatasi iritasi yang disebabkan hewan Tomcat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H