Mohon tunggu...
Maulana Ahmad Amri
Maulana Ahmad Amri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA 22107030130

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Banyak Orang Tidak Tahu, Pentingnya Mengetahui Inner Child pada Anak

14 Februari 2023   08:57 Diperbarui: 15 Maret 2023   16:57 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua anak memiliki hak untuk mendapatkan hidup bahagia, namun tidak semua anak mendapatkan kebahagiaan dan kehidupan yang layak. Diusia yang belum mencapai remaja seharusnya masa anak anak diisi akan hal yang membahagiakan dan positif, hal ini akan membantu tumbuh kembang anak terutama dalam segi karakter dan segi psikis. Namun apabila masa anak anak terisi akan hal yang negatif dan tidak menyenangkan, hal ini akan berdampak buruk pada kondisi anak, dengan kata lain dapat menyebabkan gangguan mental pada anak yaitu gangguan mental Inner Child. Banyak dari kita yang masih asing dengan istilah Inner Child, lah apasih Inner Child itu? 

Inner Child merupakan sisi dari kepribadian masa lalu diri seseorang yang kurang baik dan masih terbawa pada kehidupan seseorang. Semua orang pasti memiliki pengalaman masa kecil yang baik dan buruk. Masa kecil seharusnya disi dengan hal hal yang menyenangkan dan positif, sehingga dengan hal ini akan membantu pertumbuhan fisik dan psikis yang baik pada seseorang anak. 

Namun sebaliknya bilamana masa kecil seseorang di penuhi akan hal yang negatif dari lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat tinggal seorang anak, seperti perlakuan orang tua yang buruk, broken home, bencana alam, kecelakaan,bullying dan lain sebagainya, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan psikis yang kurang baik pada anak. Akibatnya pertumbuhan anak menuju remaja sangat terganggu dan mudah pesimis. 

Hal ini banyak terjadi pada orang tua yang yang kurang edukasi akan hal psikis seorang anak. Banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan tegas namun tidak paham akan batasan, sehingga terkesan membentak dan secara tidak sadar mereka telah merusak mental anak. Dengan hal itu tidak ada ruang bagi anak untuk menyampaikan rasanya. Anak anak lebih memilih untuk diam dan memendam perasaannya tersebut untuk menghindari hukuman. 

Trauma masa kecil tersebut terimplementasi pada perilakunya menuju remaja yang sering kali tidak merasa percaya diri, cemas, anti kritik, mudah tersinggung, rasa tidak enakan dan rasa tidak aman. 

Usaha untuk menyembuhkan gangguan mental ini adalah dengan memaafkan dan berdamai dengan masa lalu yang suram tersebut, hal ini tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama sampai individu tersebut sudah terbiasa dan berkembang menjadi individu yang lebih baik. 

Ada beberapa cara untuk menyembuhkan Inner Child, yaitu:

1. Menulis

Seseorang yang memiliki tempat untuk curhat atau orang yang dipercaya akan lebih mudah untuk berbagi rasa keluh kesahnya, namun tidak semua orang memiliki teman untuk berbagi keluh kesahnya. Seseorang bisa trauma akan kejadian masa lalu sehingga membuat dirinya tidak bisa mempercayai orang lain. Untuk mengekspresikan rasa kita bisa dengan menulis. Dengan menulis kita bisa mencurahkan isi hati kita dimasa lalu yang suram

2. Membuka diri

Maksud dari membuka diri yaitu mengutarakan dan mengungkapkan situasi yang dialami dan ingin disampaikan, biasanya dengan orang  yang dipercaya seperti orang tua, sahabat, teman dekat dan lain sebagainya. Dengan membuka diri akan hal yang suram dimasa lalu, kita akan lebih ringan dengan kondisi psikologis yang kita hadapi

3. Memaafkan 

Tentunya memaafkan disini yaitu dengan memaafkan diri sendiri dan kejadian pada masa lalu. Proses ini tidak berlangsung dengan cepat, butuh waktu yang cukup lama agar seseorang sudah terbiasa. Biasanya proses ini dilakukan sendiri dengan berdamai dengan masa lalu yang suram 

4. Melakukan hal yang menyenangkan 

Dalam kondisi yang tertekan baik cemas maupun khawatir kita dapat melakukan aktifitas yang menyenangkan seperti melakukan hoby, bermain game, bercanda gurau dengan teman, traveling, dan hal yang menghibur lainnya. 

5. Meditasi 

Dengan melakukan meditasi kita bisa meningkatkan kesadaran yang penuh perhatian atas diri seseorang. Dengan ini membantu lebih nyaman dengan kondisi yang dialami. 

Meditasi membantu mengakui perasaan yang timbul dalam hidup seseorang. 

6. Berkonsultasi dengan psikolog

Dengan melakukan konseling kepada  orang yang profesional dalam bidang psikologi, akan lebih mudah untuk memberitahu informasi mengenai kondisi mental yang dialami seseorang. Hal ini akan membantu seseorang dalam menyelesaikan gangguan psikologi  seseorang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun