Mohon tunggu...
Maulana Ahadi
Maulana Ahadi Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti

Sangat tertarik dengan dunia pendidikan dan peninggalan budaya lokal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanamkan Nilai-Nilai Keimanan kepada Anak Didik melalui Tradisi Arba Mustamir di Banjar Hulu Sungai

4 September 2024   11:11 Diperbarui: 4 September 2024   11:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Image Creat by Maulana Ahadi

 

Arba mustamir atau dikenal dengan hari rabu pada minggu terakhir bulan Shafar pada kalender hijriyah, menjadi salah satu hari yang diperhatikan dalam bulan-bulan hijriyah, karena hari rabu terakhir pada minggu bulan shafar ini adalah sebagai penanda akan berakhirnya bulan Shafar dan akan datangnya bulan mulia, yaitu Rabi'ul Awwal bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 2024 Masehi ini atau 1446 Hijriyah, arba mustamir bertepatan dengan tanggal 4 September 2024. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam perhitungan berakhirnya rabu terakhir Shafar tahun ini, karena ada sebahagian yang sudah melaksanakan arba mustamir pada rabu minggu sebelumnya. Namun hal itu tidaklah menjadi masalah.

Sebagai mana pelaksanaan arba mustamir ditahun-tahun sebelumnya, bagi kami yang tinggal di daerah Banjar Hulu Sungai, sejak dahulu ketika kecil masa-masa Sekolah Dasar sudah diperkenalkan dengan tradisi Arba mustamir ini, banyak kenangan pelajaran, hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan peringatan ini. Tidak sekedar tradisi namun terkandung penanaman nilai-nilai keimanan, kepatuhan, harapan dan ketaatan sebagai seorang hamba kepada Allah SWT.

Tradisi unik yang dilakukan di tingkat Sekolah Dasar dalam peringatan arba mustmir dikemas menarik oleh para guru-guru agar anak mampu menghayati apa yang terkandung dalam hari arba mustamir, dimana anak-anak pada hari arba mustamir ini dikumpulkan dilapangan, kemudian bersama-sama dengan para dewan guru berjalan bersama menuju ke suatu tempat kedalam hutan atau tempat yang teduh dan sejuk, tak lupa bekal nasi, lauk dan air minum yang sudah dibawa masing-masing siswa.

Kemudian ketika sampai tempat yang diinginkan, bersama-sama duduk berkumpul, kemudian satu orang guru memimpin pembacaan Surah Yaasin sampai selesai, dan diakhiri dengan do'a sebagai bentuk permohonan dan harapan kepada Allah SWT, agar senantiasa diberikan keselamatan, dihindarkan dari bala musibah di dunia maupun akhirat.

Tradisi di Tingkat Sekolah Dasar ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dibenak anak-anak, salah satu hal kebersamaan yang begitu luar biasa, berkumpul, berdo'a dan diakhiri makan- makanan bekal yang sudah dibawa masing-masing siswa dari rumah.

Menurut M. Qusairi Hamzah penyusun "Risalah Amaliyah", dalam kitab "Fawaidul Ukhrawiyah" disebutkan bahwa hari rabu terakhir pada bulah Shafar diturunkan setiap tahunnya 320 macam bala, maka dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan do'a dengan harapan diberikan oleh Allah SWT keselamatan selama satu tahun ini.

Namun yang perlu digaris bawahi adalah penanaman nilai-nalai keimanan, ketaatan dan harapan akan dihindarkannya dari segala bala musibah tidak hanya dikarenakan arba mustamir, akan tetapi harus terus dilakukan setiap hari bahkan setiap waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun