Kedai kopi asal Amerika ini memberikan terobosan baru, yaitu membolehkan pengunjung untuk duduk area kedai tersebut, bahkan diberikan akses gratis menggunakan toilet ruangan tanpa membeli produk produsen terkait.
 Dilansir dari properti.kompas.com menjelaskan mengenai  berulangnya kasus SARA di tokonya, Starbucks telah mengeluarkan surat edaran resmi pada Sabtu (19/5/2018) berisi panduan baku terhadap tamu. Sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal, surat itu berbunyi "Setiap orang yang datang ke area Starbucks, termasuk wilayah luar ruang dan toilet, adalah tamu. Tanpa perlu mempertimbangkan mereka membeli sesuatu atau tidak".
Namun, untuk setiap pengunjung yang datang diharapkan dapat memberikan kenyamanan satu sama lain tidak mengganggu kenyamanan menggunakan fasilitas starbucks. Kebijakan baru ini diharapkan dapat memberikan angin baru terhadap isu miring yang beredar di Starbuck.
Kita ketahui sebelumnya bahwa terjadi diskriminasi pada bulan April 2018 lalu, kronologis singkatnya di salah satu kedai Starbuck Philadelphia dua pengunjung kulit hitam datang meminta izin menggunakan toilet. Namun, karyawan tidak mengizinkannya serta memberikan penjelasan bahwa fasilitas itu hanya untuk pengunjung yang membeli produk terkait. Â
Perusahaan kedai kopi terbesar yang bermarkas di Seatle, juga pernah menuai permasalahan tentang penulisan nama pemesan. Dilansir dari properti.kompas.com oknum karyawan Starbucks di La Canada, California, mencetak kertas pemesanan dengan nama rasial kepada pengunjung.
Surat edaran resmi memberikan nuansa inklusif demi mengatasi permasalahan terkait kasus SARA yang terjadi di Starbucks. Apakah kamu sudah menikmati kebijakan ini di kedai Starbucks di lingkunganmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H