Mohon tunggu...
Maulana Firdaus
Maulana Firdaus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Editor

Seorang Apoteker dan Fotografer yang kebetulan gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terima Penghargaan Keluarga Hebat 2019, Patricia: Kami Bukan Siapa-Siapa

30 November 2019   23:23 Diperbarui: 30 November 2019   23:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hebatnya, meskipun pasangan orang tua ini terkenal dengan putrinya yang merupakan anak gifted, tidak menempuh pendidikan formal setingkat SMP dan SMA, serta memiliki sederet hal menarik lainnya di samping keberhasilan mereka mewisuda dua orang anggota keluarga dalam waktu bersamaan-mereka tetap stay humble dan menunjukkan kebersahajaan.

"Semua orang tua sebenarnya berhak mendapatkan penghargaan ini, kami BUKAN siapa-siapa. Sempat bingung juga ketika mendapat undangan dari Kemendikbud di Jakarta untuk menerima apresiasi itu mewakili kabupaten Sleman..." demikian tulis Boy Sidharta dalam akun facebooknya.

"Semoga kami dapat menularkan dan menginspirasi orangtua-orangtua HEBAT lainnya di sekitar kami, itu pula pesan dari pihak kemendikbud kepada 32 pasangan orangtua HEBAT se-Indonesia yang diundang pihak kemendikbud Rabu-Kamis, 6-7 November 2019" imbuhnya.

Particia Taslim menuturkan lebih jauh dalam unggahannya di facebook perihal penerimaan penghargaan untuk keluarga mereka tersebut.
"... Alih-alih merasa diri hebat, Saya sebetulnya malah merasa aneh, karena kami belum melakukan apapun yang bombastis untuk putri kami."

"...kami tetap merasa bahwa sesungguhnya kami bukan siapa-siapa dan belum melakukan apa-apa. Keraguan kami semakin kuat ketika menerima buku yang berisi profil 32 orang tua hebat dari seluruh Indonesia. Rasanya... campur aduk".

Maria Clara Yubilea Sidharta, putri dari pasangan orangtua Boy Rahardjo Sidharta dan Patricia Lestari Taslim sendiri merupakan anak gifted, memiliki IQ 145 pada tahun 2017 yang menjadikannya anak tergolong jenius, menyandang predikat polyglot karena menguasai empat bahasa asing (Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang), aktif di beberapa kegiatan seperti komunitas Homeschooling, komunitas menari, dan komunitas musik.

Lala, demikian ia akrab dipanggil, juga berkontribusi dalam penulisan buku "Menyongsong Pagi", sebuah buku yang memuat Best Practices berdasarkan pengalaman langsung orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus. Lala menjadi penulis termuda dalam buku tersebut

Lala kini tengah merencanakan untuk mengambil studi lanjut ke Amerika di bidang Pendidikan Anak Gifted yang menurutnya masih belum tersedia di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun