Pondok Pesantren Cadangpinggan merupakan salah satu pondok pesantren Terbaik di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawabarat. Pondok pesantren ini didirikan pada tahun 2000 oleh  Prof. Dr. K. H. Abdul Syakur Yasin, MA., seorang ulama besar yang berasal dari Indramayu.
Pondok Pesantren Cadangpinggan memiliki tradisi pendidikan Islam yang telah mengakar dan tetap eksis di era modern. Tradisi pendidikan Islam ini antara lain:
Program Pendidikan tahsinul Qur'an adalah program pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an sesuai dengan kaidah tajwid. Program ini dapat diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Pada program tahsinul Qur'an, peserta akan diajarkan tentang:
Makhraj, yaitu tempat keluarnya huruf.
Sifat huruf, yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh huruf.
Tajwid, yaitu hukum-hukum bacaan dalam Al-Qur'an.
Tartil, yaitu membaca Al-Qur'an dengan tartil, yaitu dengan suara yang indah, benar, dan fasih.
Berikut adalah beberapa manfaat mengikuti program tahsinul Qur'an:
- Meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an.
- Meningkatkan pemahaman terhadap makna Al-Qur'an.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Program tahsinul Qur'an merupakan program yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Dengan mengikuti program ini, umat Islam dapat membaca Al-Qur'an dengan benar dan fasih, sehingga dapat memahami makna Al-Qur'an dan meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT
Pendidikan kitab kuning
Pendidikan kitab kuning merupakan salah satu ciri khas pondok pesantren di Indonesia. Di Pondok Pesantren Cadangpinggan, pendidikan kitab kuning diajarkan secara ketat dan disiplin. Para santri diwajibkan untuk menghafal dan memahami kitab-kitab kuning yang menjadi dasar-dasar ilmu agama Islam.
Pendidikan adab
Selain pendidikan kitab kuning, Pondok Pesantren Cadangpinggan juga menekankan pentingnya pendidikan adab. Para santri diajarkan untuk memiliki akhlak yang mulia dan berbudi pekerti luhur. Hal ini tercermin dari tata cara kehidupan sehari-hari di pondok pesantren yang selalu diwarnai dengan nilai-nilai adab.Salah satu contoh penerapan pendidikan adab di Pondok Pesantren Cadangpinggan adalah adab makan:Para santri diajarkan untuk makan dengan tenang dan sopan, tidak berbicara saat makan, dan tidak menyisakan makanan.Selain adab makan, Pondok Pesantren Cadangpinggan juga mengajarkan berbagai adab lainnya, seperti adab berbicara, adab berjalan, adab berpakaian, dan lain-lain.
Santri mampu membaca al Quran dengan benar (bittartil wattajwid) melalui metode Qiroati.
 - Santri mampu menulis ayat dengan benar tanpa melihat teks ayat al Quran
- Santri mampu mengetahui setiap mufrodat/kosa kata al Quran plus mempunyai/menguasai perbendaharaan kosakata bahasa arab yang banyak.
- Santri mampu menerjemah ayat al Quran ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah tata bahasa indonesia.
Santri dapat memahami struktur kalimat/i'rob pada ayat al Quran
- Santri memahami isi dan maqshud kandungan ayat dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Santri dapat memahami ayat al Quran yang dibaca, baik dari sudut pandang TEKS (ilmu nahwu shorof, mantiq dan balaghoh dll.) maupun KONTEKS (interpretasi/tafsir/pemahaman isi dan tujuan kandungan ayat). Inilah Target Idealnya
Pendidikan kemasyarakatan
Pondok Pesantren Cadangpinggan juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Para santri diajarkan untuk memiliki keterampilan dan kemandirian sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat. Selain itu, pondok pesantren ini juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.Pondok Pesantren Cadangpinggan juga memiliki berbagai program sosial kemasyarakatan lainnya, seperti program santunan kepada anak yatim, program pengobatan gratis, pencegahan stunting dan lain-lain.
Penulis: Raden Maulana Khafid
Kritik Dan Saran: khafidke@gmail.com