Mohon tunggu...
Mk25production
Mk25production Mohon Tunggu... Freelancer - Influencer

create yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka Duka Menjadi Mahasiswa Psikologi dan Memiliki Prospek Karir yang Luas yang Wajib Kamu Ketahui

17 November 2023   20:42 Diperbarui: 17 November 2023   20:45 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang disini sering mikir menjadi mahasiswa psikologi itu susah atau ribet ?
Menjadi Mahasiswa Psikologi Itu Menyenangkan
Awalnya, perasaan campur aduk. Excited, tapi juga nervous. Pelajaran pertama tentang teori kepribadian langsung menarik perhatianku membawa aku ke dalam perjalanan mendalam untuk menggali lapisan diri. Psikoanalisis Freud membuatku tertegun, namun juga terinspirasi.aku juga Sudah mulai terbiasa dengan jadwal yang padat. Menyukai diskusi kelompok tentang kasus psikologi abnormal karena  membuka mata saya ke kompleksitas kesehatan mental. Teman-teman seangkatan menjadi penopang yang hebat. Teman-teman seangkatanku ramah dan seru.Materi tentang psikologi perkembangan anak mengguncang emosi saya. Mulai melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas dan empati yang lebih dalam.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Aku Juga Mulai Mengenal dekat kawan-kawan Perkuliahanku Yang Sangat Ramah kepadaku Mereka Juga Cukup Aktif Di Kelas Aku Juga Tak Kalah aktif di kelas ketika ada sesi pertanyaan aku selalu ingin bertanya dengan dosen yang baik.Di semester pertama, ada mata kuliah yang membahas sejarah dan tokoh-tokoh pengembangan Ilmu Psikologi. Sebut saja Sigmund Freud, Abraham Maslow, serta Charles Barlett. Mata kuliah jurusan Psikologi pada semester awal masih bersifat umum dan dasar. Kita diajak memahami hakikat ilmu Psikologi, pengertian memori, persepsi, apa itu emosi, dan kepribadian.sampai-sampai mahasiswa psikologi suka di nilai orang yang bisa membaca pikiran seseorang apakah benar?Jujur , tidak ada materi Psikologi selama kuliah tentang seni atau ilmu membaca pikiran maupun memahami perasaan orang lain. Tidak, Sobat.Tidak ada yang namanya membaca pikiran dalam Psikologi. Mahasiswa Psikologi tidak belajar untuk menjadi cenayang atau peramal.Yang ada, mahasiswa Prodi Psikologi belajar tentang emosi dan sifat manusia yang sangat kompleks. Alih-alih membaca pikiran orang, mahasiswa Psikologi belajar tentang profil kepribadian, perilaku, ekspresi non-verbal, dan berbagai 'petunjuk' lain.Dan bukan asal tebak, Sobat! Dibutuhkan metode ilmiah, asesmen, prosedur, alat, atau tes psikologis berdasarkan teori-teori Psikologi untuk menilai keadaan seseorang. Itulah yang membantu seorang psikolog memahami kliennya. Jadi, jangan berharap mahasiswa yang masih kuliah Psikologi memiliki kemampuan canggih untuk mendeteksi perasaanmu, ya!.
Prospek kerja Jurusan Psikologi Banyak yang mengira bahwa prospek kerja jurusan psikologi hanya sebagai psikolog. Padahal lulusan program sarjana pun memiliki prospek kerja yang sangat luas. Salah satu keuntungan mengambil program psikologi adalah mampu memahami perilaku manusia. Artinya, dimanapun ada manusia, disana ilmu psikologi pasti berguna.Sebagai sarjana psikologi, kamu bisa berkarir di bidang human resources, rekrutmen, menjadi guru TK, menjadi shadow teacher yang membantu anak berkebutuhan khusus, terapis perilaku, penulis, jurnalis, content creator, trainer di berbagai perusahaan, bekerja di lembaga masyarakat hingga menjadi market researcher.
Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Raden Maulana Khafid Sebagai Mahasiswa Psikologi di Universitas Bina Bangsa Serang, Banten Mempunyai Tips menjaga kesehatan mental kamu Ini:

1. Atur Waktu Istirahat Kamu

   Prioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas. Istirahat yang baik mendukung kesehatan mental secara keseluruhan.
2. Bergerak Aktif
   Lakukan olahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, yang dapat meningkatkan mood.
3.Terapkan Teknik Relaksasi
   Praktekkan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan.
4. Jaga Pola Makan Seimbang
   Pastikan asupan nutrisi yang seimbang. Makanan sehat dapat mendukung kesehatan otak dan mood.
5. Tetap Terhubung
   Jaga hubungan sosial. Berbicara dengan teman atau keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang penting.
6. Atur Harapan
   Tetap realistis dalam menetapkan harapan untuk diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan fokus pada progres, bukan kesempurnaan.
7. Manajemen Stres
   Temukan cara yang efektif untuk mengatasi stres, seperti mengidentifikasi pemicu stres dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya.
8. Hobi dan Kesenangan
   Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Hobi dan kesenangan dapat menjadi pelarian yang baik dari tekanan sehari-hari.
9. Batas Waktu Digital
   Batasi waktu yang dihabiskan di perangkat digital. Paparan berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
10. Cari Bantuan Profesional
    Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Konseling atau terapi dapat memberikan dukungan yang lebih mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun