Mohon tunggu...
Mk25production
Mk25production Mohon Tunggu... Freelancer - Influencer

create yourself

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Ibu Begal Pulpen di Kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur

22 Maret 2023   11:28 Diperbarui: 22 Maret 2023   11:41 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KISAH IBU BEGAL PULPEN DI KAMPUNG INGGRIS PARE

Begal pulpen atau memiliki nama asli Amin Royani, sebuah ikon bagi kampung inggris pare yang di mana banyak sekali dijumpai oleh rata-rata pelajar atau pun guru yang berada di kampung inggris,dengan ciri cirinya yang biasa nya menggunakan daster bermotif bunga dan jilbab berwarna pink yang biasanya berdiri tepat di depan jalan toko kecilnya, menjadi salah satu hal yang menarik untuk di ulas,bagaimana tidak dengan aksi ibu ini yang menawarkan barang berupa alat tulis dengan paksa ini terkadang mencetak pengalaman lucu di kalangan pelajar kampung inggris.

Screenshotan tn25 (tiktok)
Screenshotan tn25 (tiktok)

Banyak sekali korban yang mengalami kejadian ini dan mungkin mereka merasa Sedikit terganggu, namun dengan aksi ibu ini yang mengundang canda tawa ke seluruh kalangan pelajar di kampung inggris membuat banyak sekali kenangan dan memori yang sangat menarik,bahkan di dalam suatu waktu ibu amin menawarkan alat tulis dan jika kita bayar langsung di tempat bu amin berdagang.

Maka ia merasa sangat berterimakasih kepada kita dan tak lama kemudian ia akan berbincang tentang keluh kesah kehiduapannya.hal ini pernah saya alami saat di kampung inggris saat itu saya ingin menuju cafe kampung inggris atau akrab di panggil dengan nama lamtana,saat di pertengahan jalan saya di cegat dan di tawar kan sejumlah alat tulis oleh bu  amin,dengan rasa penasaran saya pun menanyakan harga nya

"bu ini pensil nya berapa bu?" tutur saya
"oh,yang ini murah nak 10.000 tok"balas bu amin
Dengan perasaan sedikit kaget saya pun tak bisa menolak,karna di posisi saya saat itu juga terkena begal,dan disaat itu saya hanya berjalan sendirian
"ok kalo gitu bu saya beli 2"ucap saya sambil meraih uang 20.000 dan menghampiri toko kecil bu amin
Bu amin pun sedikit  heran dengan ada nya orang yang ingin membeli alat tulis nya,namun tak lama kemudian ia pun meraih toples berisi pensil dan mengambilkan 2 pensil berwarna warni dengan tulisan 2B.
"ini bu uang nya" ucap saya, sontak bu amin mengambil uang tersebut
"maturnuwun nggeh  mas,sampean sampun tumbas ten kulo" balas bu amin dengan mengucapkan terimakasih.

Tak lama kemudian ia pun berbincang sedikit tentang keluh kesah nya

"saya tuh mas, sering sekali di cuekin oleh orang yang ada di jalan,padahal saya cuman nawarin penah tok mas" ucap bu amin "waktu itu mas,sampe-sampe saya tu hampir di tabrak pake motor"ujara bu amin lagi, saya yang mendengar pun hanya bisa membalas dengan kata "untung aja bu ngga ketabrak,itu orang nya rada ga ngerti bu"tutur saya membalas bu amin,bu amin pun hanya bisa mengangguk dan sedikit tertawa ke saya.

Dari hal ini saya sangat yakin bahwa sebenar nya bu amin hanya ingin menafkah keluarga nya yang diamana ia juga berani mengorbankan segala sesuatu agar barang jualan nya laris yakni dengan cara mencegat orang yang ada di jalan namun dengan tujuan mulia yakni agar dapat menafkahi keluarga nya,bila kita lihat kembali banyak terkadang ada saja pemuda yang menunjukan kekerasan terhadap bu amin royani ini padahal  kisah bu Amin Royani ini sangatlah menyentuh dengan yakni ia berusaha  berjuang untuk tetap tahan walau dirinya di hina,di pukul,dan hampir di tabrak sekalipun.

 semoga apa yang ada di dalam artikel saya ini membantu pengetahuan dan kesadaran para pembaca agar tau bahawaseperti apa pun bentuk orang tersebut selagi ia tetap berhak hidup maka hormati lah ia seperti kau menghormati orang lain,saya selaku penulis pamit undur diri.

"Terima kasih"

Penulis: Ahmad oricaptain sunaryo

Editor:Raden Mk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun