Mohon tunggu...
Maulana Putra Nadasam
Maulana Putra Nadasam Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa UIN Jakarta

Saya adalah mahasiswa UIN syarif Hidayatullah Jakarta Semester 2 Prodi kesejahteraan sosial Dengan NIM 11230541000095

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tolong Menolong dalam Hal Kebaikan

25 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 4 Juli 2024   19:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maulana Putra Nadasam 

(1123054000095) (Kessos 2C)

Tugas UAS Retorika 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Maasyiral muslimin rakhimakumullah

Hadirin Jamaah yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sesungguhnya agama Islam memerintahkan kepada umatnya untuk berlaku adil, dan selalu berbuat kebajikan kepada siapa saja. Sebaliknya Islam melarang kepada umatnya berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain Agama Islam mendidik kepada setiap orang yang beriman, dengan ajakan mentaati perintah-perintah Allah dan selalu menjalankan kebajikan. 

Diperintahkan kepada setiap orang Islam untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, dan melarang tolong menolong dalam kemaksiatan.

Allah berfirman dalam quran surat al maidah ayat 2

وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

"Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya."

Dalam surah di atas disebutkan bahwa kita harus senantiasa tolong-menolong dalam hal kebaikan dan dilarang tolong-menolong dalam berbuat dosa. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa bermanfaat untuk orang lain dengan cara menolong orang yang sedang mengalami kesusahan.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

"Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi sesama." (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itulah, tercipta peran sikap saling tolong menolong yang diperlukan untuk dapat membantu meringankan kesulitan beban manusia satu dengan yang lainnya.

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang lemah. Maka sangat tidak pantas jika seseorang memiliki sifat merendahkan orang lain atau sombong karena merasa dirinya sendirilah yang paling hebat atau mulia., dianjurkan untuk saling membantu terhadap sesama manusia lain. Dengan membantu orang yang mengalami kesusahan dan membutuhkan bantuan, kita telah melakukan kewajiban sebagai umat muslim.

"Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba- Nya selama ia (suka) menolong saudaranya" (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Maka barangsiapa yang ingin mengharapkan turunnya pertolongan Allah dalam hidupnya, maka bantulah sesama, bantulah saudara-saudara kita yang perlu bantuan. Mungkin kita punya kelebihan, mungkin Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kita keistimewaan. 

Janganlah kelebihan dan keistimewaan itu kita gunakan untuk menyombongkan diri dan berbangga diri dengan kelebihan yang Allah berikan kepada kita. Tapi bantulah hamba-hamba Allah yang lain, karena kelebihan itu merupakan ujian. Apakah kita gunakan pada tempat yang semestinya atau justru kita gunakan untuk berbangga diri, untuk menyombongkan diri di hadapan makhluk-makhluk Allah yang lainnya.

Oleh karena itu, tumbuhkanlah di dalam diri kita semangat membantu, semangat berbagi. Apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain, maka lakukanlah. Jadilah orang yang ringan tangan, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala meringankan beban kita di dunia maupun di akhirat.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang disampaikan tadi dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua. Tentunya kesempurnaan hanya milik Allah semata karena itu saya memohon maaf atas ucapan dan tindakan yang tidak mengenakkan bagi para pendengar.

Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq Akhirul Kalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun