Mohon tunggu...
Mauidotul Hasanah
Mauidotul Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra Inggris'17, Universitas Trunojoyo Madura

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesona Pulau Madura Saat Hari Raya Ketupad dengan Tradisi "Mantan Peraoh"

2 Juni 2020   16:38 Diperbarui: 2 Juni 2020   16:52 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madura adalah salah satu pulau yang kaya akan budaya dan tradisi,  mulai dari ujung barat Kabupaten Bangkalan hingga ujung timur Kabupaten Sumenep. Adapun salah satu tradisi yang tetap dijaga dan dilestarikan keberadaan nya yaitu tradisi  yang terletak di bagian selat Kabupaten Bangkalan, sebut saja tradisi 'Mantan Peraoh'. 

'Mantan Peraoh' adalah sebuah tradisi masyarakat pesisir, salah satunya masyarakat pesisir yang terletak di bagian selat Kabupaten Bangkalan  pulau Madura, Labang-Bangkalan. 'Mantan'  adalah sebuah kata yang merujuk pada 'hias atau menghias',  sedangkan kata 'peraoh'  berarti perahu. Jadi, Mantan Peraoh adalah sebuah tradisi menghias perahu pada hari tertentu, yaitu Hari Raya Ketupat. 

Selain hari besar keluarga pada saat Hari Raya Idul fitri, Hari raya Ketupat adalah hari raya yang dinanti-nantikan oleh banyak orang,  mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan, tradisi yang biasa terjadi pada hari raya ketupat tersebut mampu memberikan pesona yang indah bagi masyarakat pesisir pulau Madura, serta memberikan waktu hiburan bersama teman maupun saudara.  

Masyarakat berbondong-bondong ikut serta meramaikan perayaan tersebut, mereka rela mengantri dengan sangat panjang hanya untuk menikmati indahnya selat Madura diatas perahu bersama keluarga maupun dengan teman.

Tak hanya itu, tradisi 'Mantan Peraoh' ini memberi peluang pada perekonomian masyarakat sekitar area, sebab pada saat itu banyak orang berbondong-bondong dari tempat tinggal yang berbeda dan jauh datang untuk ikut serta meramaikan 'Mantan Peraoh'. Dengan demikian, banyak masyarakat sekitar area yang berjualan disekitar tempat 'Mantan Peraoh'. 

Dalam satu perahu, dapat memuat sekitar maximal 8 orang dengan harga tiket cukup 5000/orng. Murah, namun memuaskan bagi setiap pengunjung yang datang meramaikan tradisi 'Mantan Peraoh'  yang hanya terjadi setahun sekali pada saat Hari raya Ketupat. 

Beberapa mahasiswa telah meneliti sebagian tradisi dan budaya yang ada diMadura, salah satunya budaya 'Mantan Peraoh'. Sebab, hal ini menjadi hal yang menarik dan timbul rasa penasaran  saat mahasiswa asal pulau jawa bertanya akan kebudayaan yang ada di Madura, salah satunya 'Mantan Peraoh', sebuah tradisi menghias perahu pada saat Hari raya Ketupat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun