Risiko tertular penyakit menular seksual (PMS)
Remaja yang melakukan hubungan seks memiliki risiko tertular penyakit seksual seperti chlamydia dan HIV. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau menginfeksi rahim dan janin yang sedang dikandung.
Depresi pasca melahirkan (postpartum depression)
Kehamilan yang terjadi pada saat remaja berisiko tinggi mengalami depresi pasca melahirkan. Para gadis ini akan merasa down dan sedih setelah melahirkan bayinya. Depresi ini bisa mengganggu perawatan bayi yang baru lahir dan juga perkembangan remaja tersebut. Karena itu remaja harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang dipercayainya.
Timbul perasaan sendiri dan terasing
Remaja yang hamil cenderung akan memiliki pikiran takut, terisolasi atau merasa sendiri. Kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan jiwanya dan juga janin yang ada di dalam kandungannya. Karena itu memiliki minimal satu orang yang bisa dipercaya dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan agar ia selalu sehat selama kehamilannya.
Pergaulan bebas bukan hanya dilarang oleh agama namun juga menyalahi norma-norma di masyarakat, dan tentunya permainan seperti ini merupakan permainan yang tidak bertanggung jawab. Masalah ini menjadi besar di Polandia Utara karena kurangnya pendidikan seks usia dini oleh orang tua dan sekolah. Hal ini membuat para remaja kurang mengetahui resiko apa saja yang dihasilkan dari permainan-permainan semacam itu. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi di Indonesia, dan semua orang tua sadar akan pentingnya pendidikan seks usia dini bagi anak. Kebanyakan orang tua sering malu untuk membahas tentang pendidikan seks dengan anaknya, dan hanya berakhir dengan menjawab seenaknya. Padahal alangkah baiknya kalau anak dibimbing secara positif dan diberi tahu setiap informasi seks dan resikonya, sehingga anak pun tidak akan coba-coba melakukan hal yang aneh-aneh seperti melakukan permainan 'Bintang atau Matahari'
(informasi dikumpulkan dari detikhealth dan berbagai situs lain)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H