Pada studi agama, pendekatan ini di harapkan mampu memahami aspek dari segi mana pun seperti tradisi  dll karena jika kita memposisikan diri cara ini tidak bisa langsung menerima sudut pandang orang lain tanpa didasari iman yang kuat.Â
Amin Abdullah mengatakan bahwa le pendekatan teologi semata mata tidak dapat memecahkan masalah esensi pluralisme pada saat ini. Karena jika diliat dari  doktrin teologi masyarakat akan mendukung atau mempertahankan komunitas nya sehingga menambah persoalan yang di hadapi umat beragama.Â
Dari  sini muncullah istilah teologi masa kritis yaitu manusia berusaha untuk bisa memahami penafsiran atas sumber sumber aslinya dan tradisi pada masa lampau dan masa kini.Â
Saat teologi kritis ini muncul , muncul juga kritis pada lingkungan, melalui analisis lingkungan ini kita dapat mengetahui hambatan apaa yang sebenarnya terjadi, seperti ketidakadilan dan kemiskinan mungkin teologi ini masuk dalam kepedulian sosial.Â
Menurut pandangan komarudin hidayat tentang ekskluvisme teologi ialah dia memandang perbedaan dan pluralisme tidak hanya merugikan agama lain tapi juga pada diri sendiri. Seperti memperlambat atau tidak memberi celah untuk menerima kebenaran yang seharusnya itu membuat kita lebih kaya dan lapang.
Kita tidak bisa menghindari kemungkinan adanya penyimpangan dalam hal doktrin.Â
Terkadang arogansi teologi juga sangat miris karena menganggap agama lain sebagai sesat dan dipastikan masuk neraka jika tidak melalui proses pertobatan. Bahkan arogansi ini tidak hanya dari luar saja dari dalam agama itu sendiri sering terjadi arogansi para komunitas yang seagama, baik islamam Yahudi .Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI