Dapat di artikan komitmen ini setia kepada kelompok dan tidak ada nya unsur khianat atau sejenis nya.Â
3. Dedikasi yang tinggi
    Sikap dimana kita rela mengorbankan waktu tenaga dan pikiran untuk ikut serta menyelesaikan masalah tsbÂ
4. Penggunaan bahasa yang bersifat subjektif
   Mengutarakan pendapat atau saran sesuai dengan logika atau logis, dalam hal ini bahasa di identifikasi kan sebagai pelaku bukan sebagai pengamat .Â
Jika di pahami lebih mendalam dalam internal umat beragama itu sendiri masih sering kita temui berbagai macam sekte atau paham keagamaan. Dalam islam pun kita bisa menjumpai teologi mu'tazilah, maturidiah, asy' ariyah, khawarij, Syi'ah dan murjiah.Â
Menurut sejarah barat hubungan antara teologis dan studi agama mempunyai 3 model yang dominan yaitu
* model humanitas ( humanity) yaitu model yang dimana manusia dapat memahami hubungan antara manusia dengan manusia . Titik tekan pada model ini lebih mengarahh pada sejarah , etika, geografi, filsafat, dan manusia.Â
* model yang membahas tentang gagasan transendensi. Fokus nya memediasi pak keyakinan dalam teologi.Â
* model doktrinal  merupakan model yang sifatnya mendorong terus menerus pada 1 arah itu saja jadi kita fokus pada satu tujuanÂ
Menurut pengamatan sayyed hosen Nasr, pada era kontemporer pemikiran keagamaan islam dibagi menjadi 4 yaitu pemikiran modernis, fundalis, nasionalis, tradisionalis, ke empat pemikiran ini masing masing memiliki " keyakinan " teologi  yang berbeda jadi  susah untuk di damaikan.Â