Mohon tunggu...
Maudy Mardittap
Maudy Mardittap Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa yang berkecimpung dalam konsentrasi Public Relations/Humas di prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan basis pembelajaran Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Think Globally, Act Locally bersama SILAT APIK-PTMA 2022

20 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 20 Desember 2022   14:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
19 Desember 2022, Opening Ceremony SILAT APIK PTMA. (Dokpri)

"Kejarlah ilmu sampai ke negeri China." dan "Unggul, Islami dan Muda Mendunia."  begitulah slogan yang selalu akrab terdengar oleh mahasiswa PTMA, untuk menuntut ilmu hingga menjadi insan yang Muda Mendunia. Insan muda yang baru akan diakrabkan dengan cara berpikir internasional mengikuti perkembangan yang harus dihadapi dengan cara yang cerdas. PTMA tidak hanya siap menghadapi segala perkembangan teknologi namun juga mengikuti perkembangan cara dan pola berpikir secara internasional dan mampu bersaing dengan pesat hingga manca negara. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai tuan rumah dilaksanakan nya SILAT APIK PTMA sebagai ajang silaturahmi tahunan bagi para dosen dan mahasiswa APIK-PTMA se-Indonesia dengan membawakan tema yang sangat akrab dengan dunia digital di era saat ini yaitu, "The Challange of Digital Communication in The New Normal Era"  

Perubahan yang dilakukan pada saat SILAT APIK-PTMA tahun ini menjadi pembeda dari agenda tahunan yang biasanya, yaitu pengadaan kompetisi taraf Internasional. Indonesia, China, dan India menjadi 3 negara utama yang tergabung dalam agenda SILAT APIK-PTMA di tahun 2022. Pengadaan seminar nasional pun tidak kalah tertinggal dengan mendatangkan pembicara-pembicara terbaik yang ahli dalam bidang Komunikasi Digital yang sedang dihadapi saat ini. 

Prof. Dr. Widodo Muktiyo, S.E., M.Com. menjadi salah satu pembicara sebagai staff ahli KOMINFO pusat yang sangat akrab bersinggungan dengan masyarakat melalui isu dan krisis yang KOMINFO hadapi selama ini. Pengalaman yang beliau berikan pada mahasiswa pada saat seminar berhujung pada pesan yang beliau ambil dari Charles Darwin, "Bukanlah spesies yang paling kuat atau paling cerdas yang mampu survive, tapi mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan." beliau pun mengatakan bahwa akan selalu ada perubahan yang harus kita ikuti perkembangan nya tidak bisa hanya menunggu keadaan yang harus menyesuaikan dan mengikuti kemampuan kita. Maka tema dan inisiatif baru dalam internasionalisasi kegiatan SILAT APIK-PTMA ini merupakan langkah awal yang cerdas dalam mengikuti perkembangan dalam dunia pendidikan PTMA. Insan muda saat ini harus dibekali dengan banyak ilmu dan cara berpikir yang terbuka terhadap perubahan. Namun, tidak tertinggal ada informasi dan data yang menjadi penentu akhir bagaimana ilmu tersebut akan diimplementasikan dan berguna bagi khalayak ramai. Pengadaan kompetisi dan workshop dengan mengajak peserta dari China dan India menjadi bukti dan contoh bahwa Internasionalisasi ini akan terus berjalan dan meluas seiring berjalan nya waktu dengan perubahan yang semakin baik. 

Hal yang serupa pun disampaikan oleh pembicara lainnya yaitu Dr. Novi Kurnia, M.Si., M.A. dan Dr. Sanny Harry , bahwa perubahan ini juga harus diikuti dengan perubahan perilaku secara bertahap melalui pola pikir yang nantinya akan merujuk pada perubahan pola perilaku dalam menghadapi perkembangan. Data yang valid pun berhasil didapatkan melalui penelitian perubahan perilaku secara cepat di Indonesia dalam menghadapi fase kehidupan "New Normal" dan hal tersebut pun dapat menjadi bukti bahwa perubahan tersebut mampu diimplementasikan pada sistem pembelajaran Insan Muda Mendunia pada masa sekarang. Puncak acara penutup seminar pada saat itu disampaikan oleh Dr. Fajar Junaedi, S.Sos, M.Si atau akrab disapa "Masjun" oleh mahasiswa nya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, beliau mengatakan bahwa "Jadilah pemuda yang cerdas, mampu berkarya, hadapi perubahan, pintar memilah informasi dan hindari hoaks." melalui pemaparan nya terkait media digital di publik pada saat ini. 

pesan bermanfaat beliau pada mahasiswa yang hadir pada opening ceremony dan seminar pada saat itu ialah, 

"Bentuk image diri mu sebaik mungkin, cari lah ilmu dan manfaat pada setiap kegiatan, kumpulkan portofolio dirimu dengan maksimal. Karena, percaya lah ketika memasuki dunia kerja hal itu sangat dicari dan dilirik oleh recruiter untuk penyokong masa depan mu."

(Dokpri)
(Dokpri)

"Ilmu pengetahuan ibarat padang pasir dan bintang malam yang gelap, untuk itu kejarlah ilmu sekuat daya dan upaya."

begitulah pepatah berbunyi, karena menjadi Insan yang Muda Mendunia harus mampu menghadapi perubahan dengan cepat agar bisa bertahan pada tiap kesempatan.

THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun