Terbentuknya organisasi - organisasi di Indonesia tidak terlepas dari organisasi pertama di Indonesia yang bergerak pada persaingan perdagangan dengan bangsa Cina, untuk menghadapi persaingan di dalam perdagangan batik ini, maka pada tanggal 16 Oktober 1905, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam.Â
Pendirian Sarekat Dagang Islam ini merupakan sebagai respon terhadap kondisi social ekonomi yang menyengsarakan rakyat. Usaha yang mendasar dari lahirnya Sarekat Dagang Islam adalah untuk mencegah kehancuran ekonomi rakyat dan menumbuhkan jiwa nasionalisme sesuai dengan identitas ke-Islamannya.
Sumpah Pemuda yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan proses awal dari tercetusnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan bagi Bangsa Indonesia dengan melalui proses yang panjang, Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai resmi.Tercetusnya Bahasa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 melalui proses yang sangat panjang melalui Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II.
Kongres Pemuda Indonesia I
      Sebelum terlaksanannya Kongres Pemuda I sampai dengan Kongres Pemuda II, di Indonesia telah memiliki organisasi - organisasi pemuda yang masih bersifat kedaerahan. Sifat kedaerahan ini didasarkan karena pada saat itu belum adanya badan atau kongres yang akan menyatukan para pemuda- pemuda Indonesia pada saat itu.Â
Terbentuknya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan awal dari para pemuda Indonesia bergerak. "Cita-cita untuk melangsungkan pergerakan nasional di tanah Jawa muncul dari M. Wahidin Sudiro Husodo, seorang dokter. Perkumpulan ini dalam gerakannya terlihat masih didominasi oleh kaum tua" (Hermawan, dan Sukanda. 2009:34).
di Jakarta dan di Bandung.
       Kongres Pemuda II sendiri terjadi akibat dariadanya peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada bulan November 1926, peristiwa berdirinya Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927."dari beberapa peristiwa tersebut, maka usaha untuk membentuk badan fusi atau badan federasi kemudian semakin dipercepat. Akhirnya secarapraktis persiapan Kongres Pemuda II telah terbentuk, sejak bulan Juni1928" (Sudiyo, 2004: 141).
      Penekanan dari Kongres Pemuda II sendiri adalah Persatuan Nasional Indonesia, hal ini menjadi pokok utama sejak lama dari asas perjuangan Perhimpunan Indonesia (PI). Setelah dalam pembicaraan, maka akhirnya dihasilkan susunan Panitia Kongres Pemuda II,sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudiyo dalam bukunya Arus Perjuangan Pemuda Dari Masa ke Masa berikut ini (2003: 85).
- Ketua: Soegondo Djojopuspito
- Wakil Ketua: Djoko Marsaid
- Sekertaris: Moh. Yamin
- Bendahara: Amir Syarifuddin
- Pembantu I: Djohan Moh. Tjai
- Pembantu II: Kotjo Sungkono
- Pembantu III: Senduk
- Pembantu IV: J. Leimena
- Pembantu V: Rohyani (Sudiyo, 2003: 85).
Pada 28 Oktober 1928, para pemuda-pemudi Indonesia mendeklarasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan di Indonesia. Dalam prosesnya, Bahasa Indonesia mengalami perjalanan panjang sampai pada akhirnya resmi diakui sebagai Bahasa Nasional.
Sumpah Pemuda kedua, di Jakarta, 28 Oktober 1928 menghasilkan tiga butir Sumpah Pemuda, butir ketiga yang berbunyi "Kami Poetra dan Poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia. Merupakan keputusan politik yang menempatkan bahasa Melayu tidak lagi berada di dalam konteks etnisitas, melainkan dalam kerangka keindonesiaan yang bertanah dan berbangsa Indonesia" (Mahayana, 2009: 10).