Selain itu, perubahan cuaca yang semakin ekstrem membuat hasil panen menjadi gagal. Sejak tahun 2021, FAO memperingatkan bahwa bencana yang berkaitan dengan iklim terjadi sangat sering sehingga berdampak pada menurunnya hasil pertanian.Â
Kekeringan merupakan ancaman yang sangat berbahaya, namun ada pun banjir, badai, kebakaran hutan, juga penyakit tanaman yang dapat menjadi ancaman-ancaman terhadap produk pertanian tersebut.
Faktor penyebab lainnya ialah karena adanya perubahan kebijakan dan aturan pemerintah. Penyimpanan dalam jumlah berlebihan (stockpiling) oleh pemerintah maupun konsumen, sering kali memberikan tekanan pada suplai makanan.Â
Inflasi harga bahan pokok makanan semakin berada di posisi mengkhawatirkan dengan jumlah penurunan pendapatan atau upah pekerja secara amat signifikan, khususnya di masa dan pasca pandemi COVID-19.Â
Mahalnya harga bahan pokok dan pendapatan yang berkurang menimbulkan konsekuensi yang lebih parah, yaitu kelaparan dan malnutrisi.
Kebijakan pemerintah
Dari masalah-masalah tersebut, nampak bahwa pemerintah bisa menerapkan beberapa strategi demi mengoptimalkan dan mencegah resiko dari inflasi harga bahan pokok ini. Pemerintah bisa memulai hal tersebut dengan membuat kebijakan harga dan suplai makanan yang lebih efektif.Â
Pemerintah juga perlu menjalin kerja sama dalam menghadapi penjual dan pihak-pihak lainnya yang mengeksploitasi petani.Â
Pemerintah perlu menjadi perantara dan menjalin kerja sama pertanian dengan petani dan penjual sehingga saling bersinergi, untuk berlanjut ke tahap rantai suplai nantinya.
Pengendalian harga
Pemerintah perlu menentukan harga dan tidak fokus hanya pada pasar mainstream saja. Negara perlu aktif dalam mengintervensi pasar juga mengendalikan ritel dan distributor. Sehingga ketika terjadi masalah terhadap suplai makanan tersebut, pemerintah perlu memberikan penalti atau denda yang berat.Â