Mohon tunggu...
Maudina Listiana
Maudina Listiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Akuntansi sangat menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inklusi Stakeholders dalam Organisasi sebagai Kunci untuk Inovasi

7 November 2023   18:05 Diperbarui: 7 November 2023   18:14 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inklusi stakeholders dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diharapkan yang dapat diantisipasi maupun tidak diantisipasi, serta diinginkan maupun tidak diinginkan. Berikut ini beberapa mengapa inklusi stakeholders dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan:

  • Hasil yang bermasalah atau tidak diinginkan: Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pelibatan pemangku kepentingan dapat menghasilkan hasil yang bermasalah atau tidak diinginkan dalam organisasi platform.
  • Masalah penciptaan nilai: Pelibatan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan organisasi, dan masalah penciptaan nilai yang dihasilkan, adalah salah satu masalah pelik.
  • Dampak negatif: Melibatkan pemangku kepentingan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap penelitian, termasuk dampak yang tidak diinginkan, tidak diinginkan, dan negatif.
  • Pengecualian beberapa pemangku kepentingan: Pelibatan beberapa pemangku kepentingan dapat menyebabkan tidak dilibatkannya pemangku kepentingan lainnya.

Untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan ini, organisasi harus berusaha untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan mereka dan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan, termasuk mereka yang secara tradisional terpinggirkan atau kurang terwakili. Organisasi harus memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik dan berbagi perspektif mereka, memastikan komunikasi yang jelas dan dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan, dan menggunakan berbagai metode pelibatan untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Organisasi juga harus mempertimbangkan dampak potensial dari keputusan terhadap semua pemangku kepentingan dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif.

Contoh inovasi yang melibatkan para pemangku kepentingan

  • Smart City, inovasi smart city melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan teknologi. Dalam pengembangannya, inovasi ini mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi di kota.
  • Pertanian Berkelanjutan, pertanian berkelanjutan melibatkan petani, ilmuwan, dan organisasi lingkungan dalam menciptakan solusi dan praktik yang ramah lingkungan untuk memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian.
  • Ruang Kerja Kolaboratif, ruang kerja kolaboratif memperkenalkan inovasi di lingkungan kerja dengan melibatkan seluruh pegawai dari berbagai divisi dan level dalam proses pengambilan keputusan dan penerapan gagasan.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, keterlibatan para pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci sukses dalam proses inovasi. Dengan melibatkan berbagai pihak, inovasi dapat memperoleh perspektif yang komprehensif, dukungan luas, dan fokus yang tepat. Para stakeholder memiliki kepentingan atau tuntutan yang riil dan dapat mendukung atau menghalangi perusahaan dalam mencapai tujuannya Selain itu di dalam mengejar tujuannya, perusahaan dapat membuat keputusan yang memiliki dampak bagi para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengelola hubungan mereka dengan para pemangku kepentingan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Stakeholder management menunjukan bagaimana perusahaan mengelola hubungan dengan para stakeholdernya serta membuat berbagai keputusan (dengan dilandasi oleh pertimbangan normatif), yang dapat meminimalisasi dampak buruk keputusan perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, di mana keputusan-keputusan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dan organisasi harus memahami pentingnya melibatkan stakeholder dalam keputusan bisnis dengan cara menciptakan budaya inklusi stakeholder yang jelas dan kuat. Komitmen yang kuat dari para pemimpin dan pengambil keputusan diperlukan agar sistem inklusi stakeholder bekerja dengan baik. Mengaktifkan proses komunikasi yang jelas dan terbuka dapat sangat membantu dalam menerapkan inklusi stakeholder dalam organisasi. Terakhir, organisasi harus mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mungkin terjadi seperti sumber daya yang terbatas dan kesulitan dalam komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun