Mohon tunggu...
Maudica Famela
Maudica Famela Mohon Tunggu... Koki - Ly

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Harapan

25 Februari 2020   09:54 Diperbarui: 25 Februari 2020   10:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanya melihat sekilas dan pergi dari rumah ini. Aku hanya ingin beristirahat dengan ketenangan saat ini.
Aku pun keluar dari kamar ku, tak sengaja aku melihat adik ku yang sedang bersiap berangkat ke sekolah.

Tata: " Eh, ada kk. " (Menyapa ku dengan senyuman yang sangat hangat ) "selamat pagi kk"

Aku hanya melihat dan pergi tak membalas sapaan adik ku. Aku terlalu malas melihat wajah ia, apalagi dengan wajah yang begitu membuat mood ku tambah hancur.

Ku langkah kan kaki ku menuju kamar mandi untuk bersiap siap ke tempat biasa yang selalu ku datangin.Setelah sekitar satu jam aku bersiap siap ku lihat pukul 8.00 wib pagi. Aku pun bergegas pergi. Didepan kamar ku ibu ku sedang melihat acara pagi hari, jika kalian bertanya kemana ibuku tidak bekerja layaknya ibu rah tangga. Karena tugas ibu rumah tangga sudah aku lakukan pada saat aku datang kerumah mlam hari jadi pagi harinya sudah l.

Ibu :" Mau pergi kemana lagi kamu? "
Rara  :" Untuk ? "
Ibu :" Kamu tuh nya tidak sopan, ibu nanya malah jawab kaya gtu. Kamu tuh tidak sep.. "
Rara:" Aku pergi " Ucapanku dingin dan langsung melangkahkan kaki ku.
Dalam perjalanan ku lihat sekitar ku, begitu sepi tidak begitu banyak orang yang kulihat saat ini. Tapi aku tetap melangkahkan kaki ku untuk ketempat yang aku tuju. Sekitar 30 menit aku berjalan aku berhenti melihat sebuah taman yang begitu sejuk jika ditepati oleh siapapun. Tampa berpikir pajang aku menuju tempat tersebut.
Rara:"sejuknya udara disini " Ucap ku dalam hati
Ku lihat sekitar taman disini, tak hanya aku yang menikmati udara ditaman ini tetap ada beberapa orang juga yang menikmati suasana disini.
Anak kecil : " Kk cantik "
Ku lihat adik kecil yang menghampiri ku, aku tidak tau kapan iya datang. Tetapi ku berikan senyuman kepada nya.
Rara:" Iya"
Anak kecil :" Kk lagi sendili disini? " Ucap iya cadel sambil melihat ku begitu imut.
Aku tersenyum mendengar iya berbicara kepada ku, begitu lucu dan apa lagi ia begitu manis dan cantik. Aku pun menggendong nya dan meletakan tubuhnya di sebelah ku.
Rara:" Nama kamu siapa? "
Anak kecil:" Nama aku chalara"
Rara:" Ohh chalara, kamu ko bisa disini? Orang tua kamu mana? "
Chalara:"ga tau"
Rara:"ko ga tau, emangnya kamu kesini sendiri. Emangnya ga tau "
Chalara menggelengkan kepalanya
Rara:" Coba ingat ingat lagi,chalara kesini sama siap.. "
Tiba tiba ada terdengar suara dibelakang Rara.
Seseorang:" Chalara "
Aku pun lansung melihat dia. Dan,,,
Seseorang " Ko adik saya ada sama anda? " Ucap nya dingin
Rara:" Tadi chalara menghampiri saya dan " Ucapan ku langsung terpotong
Seseorang:" Kamu penculik adik saya "
Rara :" Bukan, bukan, bukan "
Chalara pun lansung di tarik dan digendong olehnya dan pergi sgitu saja. Belum melangkah jauh ia langsung berbalik dan berkata.
Seseorang :" Jika saya bertemu lagi di tempat lain, saya laporan kan anda ke kantor polisi"
Dan ia pun langsung pergi meninggalkan taman membawa Chalara.
Rara:" Emangnya aku kelihatan penculik apa, dasar cowo aneh "
Rara pun langsung meninggalkan taman tersebut. Baru di pagi hari ini saja ia sudah mendapat masalah yang bukan salahnya.
~*~

Bab 2

Memiliki tubuh tinggi, berkulit putih, mata yang tajam tapi elegan, hidung yang mancung, dan bibir yang pink.Tetap memilikii kepribadian yang  dingin terhadap siapapun. ia hanya manis disaat berada di dekat adik perempuannya yang bernama Chalara Putri Raden Panji. Anak kedua dari Raden Panji Pratama dan Annisa putri Laksmana . 

Dan ia menjadi anak pertama dari suami istri dengan nama yang dimiliki yaitu Muhammad Aldi Raden Panji . Jika kalian bertanya apakah kepada kedua orang tua nya Aldi sangat dingin? Jawaban nya ia tidak dingin terhadap orang tuanya ia juga sangat hangat terhadap kedua orang taunya.

Pintu kamar terbuka, menampilkan anak kecil yang beruntung saja terbangun dari tidurnya menghampiri Aldi yang berada di bangku kamarnya. Sedang membaca buku kesukaannya.

Chalara :"Abang
Aldipun langsung menutup buka bacaan  dan lansung menghampiri adik kesayangannya.

Aldi :" Chalara udah bangun " Tanya Aldi sambil menyesuaikan tinggi badan Chalara.
Chalara hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil mengucek matanya dengan tangan nya dan melangkah menuju Aldi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun