Mohon tunggu...
Nony Sakinah
Nony Sakinah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best friend

Founder RuangLaktasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Mainan Kayu Edukasi Anak

30 Oktober 2020   19:53 Diperbarui: 9 Februari 2021   02:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai Bunda, kali ini saya akan sedikit berbagi tentang mainan kayu edukasi untuk anak. Sebagai orang tua di era digital seperti sekarang ini seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi tumbuh kembang anak. Faktor kesehatan mental serta motorik anak akan menjadi tolok ukur dalam mengukur tumbuh kembang anak apakah apakah sudah optimal atau malah di bawah standar?

Di era digital ini, kemudahan-kemudahan dalam berbagai akses sangat mudah kita dapatkan, namun jika kita tidak bijak menyikapinya akan menjadi sesuatu yg buruk. Misalnya, karena terlalu banyak berinteraksi dengan permainan atau games di gadget dapat mengakibat kecanduan hingga merusak fisik, mental, dan sosial anak.

Nah, sebagai orang tua yang baik, kita perlu membatasi anak agar tidak berlebihan mengakses atau bermain dengan gadget. Serta kita perlu mengetahui bagaimana mendidik anak agar tetap dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, namun tetap dalam batas wajar sehingga kita dapat memetik manfaatnya.

Cara membatasi mainan gadget

Kita simak yuk dalam artikel singkat ini.

1. Screen time

Merupakan pembatasan waktu untuk melihat gadget.

- Untuk anak di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk mengakses gadget sendirian.

- Untuk anak usia 2-4 tahun waktu maksimal berinteraksi dengan gadget adalah 1 jam per hari

- Dan untuk anak usia di atas 5 tahun, maksimal mengakses gadget adalah 2 jam per hari.

2. Ajak anak bermain dengan orang tua

Interaksi anak dengan orang tua akan meningkatkan bonding atau keterikatan. Anak akan merasa lebih dekat, lebih nyaman dan lebih mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Hal ini tentu akan menghasilkan dampak positif pada perkembangan mental dan emosional anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun