Membelah raga menyeruak kelam
Kutemukan jiwa kupertajam rasa
Bagaikan gendewa siap membelah angkasa
Kutatap lagi dan kupertajam mata
Bagaikan elegi di tengah malam buta
Siapakah engkau duduk didepanku
Wahai dikau yang seolah membeku
Berbalik diri aku meragu
Apakah iri dan ingin tahu
Benarkah kamu lubuk hatiku
Yang tidak ragu menatap waktu