Klenteng Sanggar Agung memiliki konsep bentuk unik yang berbeda dari beberapa klenteng yang ada di Indonesia yaitu berada didekat laut dan dikelilingi oleh pohon bakau serta mempunyai percampuran ornamen Cina, Jawa dan Bali pada bagian atap bangunan menggunakan bangunan Joglo yang merupakan rumah tradisional adat Jawa, pada bagian bawah bangunan banyak ornamen polos tradisional Bali, dan Cina pada bagian simbol dan pagar Klenteng
Lokasi Klenteng Sanggar Agung terletak di Jalan Sukolilo Nomer 100, Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur, tepatnya di Pantai Ria Kenjeran.Â
Klenteng ini biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa untuk rumah ibadah yaitu berdoa, ritual, tabur bunga ke laut untuk mengenang keluarga yang jenazahnya dikremasi, dan bahkan pertunjukkan barongsai saat hari raya tahun baru Imlek. Serta juga dapat digunakan sebagai tempat wisata bagi wisatawan untuk foto-foto karena memiliki banyak makna yang menarik dan patung megah yaitu Gerbang Naga Patung Dewi Kwan Im.
Pada area masuk klenteng menggunakan desain gaya tradisional Bali, terlihat jelas dengan banyaknya hiasan ornamen ukiran khas Bali. Warna yang banyak digunakan yaitu orange dan abu-abu yang menimbulkan Kehangatan, Kenyamanan, Keceriaan, Keseriusan, Kestabilan, Kemandirian dan Tanggung Jawab.
Saat memasuki teras depan terdapat simbol Ying (bayangan) dan Yang (cahaya) yang melambangkan dua aspek yang  berlawanan dan saling mempengaruhi dalam kesatuan bertujuan untuk mengingatkan umat dalam menjaga kesimbangan dua unsur Ying dan Yang. Lalu dibelakangnya terdapat bunga Teratai yang melambangkan bahwa klenteng ini tempat yang suci.
Pada atas dinding pintu depan tengah, terdapat ornamen kombinasi khas Cina dan Bali, pada ornamen Bali berbentuk ornamen ukiran flora hanya sebagai mempercantik dan memperindah bentuk dinding saja. Untuk yang ornamen Cina berbentuk ornamen ukiran bunga teratai melambangkan  kesucian klenteng sebagai tempat ibadah dan ornamen ukiran roda  melambangkan perputaran waktu yang tiada henti.
Untuk ke teras belakang terdapat dua Lorong, Lorong sebelah kiri sebagai jalur bagi wisatawan dan sebelah kanan bagi jemaat Tri Darma yang beribadah di dalam kuil.Â
Simbol dua patung singa didekat pintu teras belakang, singa yang sebelah kiri melambangkan Ying sebagai wanita yang menerima dan membawa seekor anak singa sedangkan singa sebelah kanan melambangkan Yang sebagai  pria yang memberi dan membawa sebuah bola. Dan juga terdapat makna dipintu kaca dengan lukisan dua naga teras belakang hanya sebagai simbol penolak roh jahat.
Pada sebelah kiri teras belakang terdapat patung Guan Gong dan kedua pengawal terletak di depan sebelah kiri  teras belakang yang melambangkan keberanian dan kesucian sebagai tempat menyembah untuk mengusir para setan yang gentayangan
Dan di teras belakang juga terdapat patung yang paling megah dan menarik untuk spot foto karena dekat laut dan juga sebagai tempat menyaksikan matahari terbit dan terbenam yaitu Gerbang Naga Patung Dewi Kwan Im dengan anak laki Bernama Sincai dan anak perempuan bernama Long Nu lalu disamping kiri dan kanan bawah terdapat patung Maharaja Langit dan Penjuru Dunia serta sepasang naga.Â
Sejarah dibuatnya patung Dewi Kwan Im setelah adanya seorang karyawan di Sanggar Besar yang melihat seorang wanita berjubah putih berjalan di atas air, penampakan tesebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im itu sendiri.
Sekian penjelasan yang bisa saya sampaikan. Bagaimana tertarik untuk berkunjung kedestinasi wisata di Surabaya? Kunjungi segera ! Buka setiap hari jam 08.00 – 18.00 untuk wisatawan dan 24 jam untuk yang beribadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H