Mohon tunggu...
Matthew Christopher
Matthew Christopher Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just a guy who likes Red Velvet!

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Angkringan Wayang Uwuh: Merajut Seni dan Budaya di Jantung Kota Yogyakarta

15 November 2023   01:26 Diperbarui: 15 November 2023   01:56 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


YOGYAKARTA- Angkringan Wayang Uwuh, yang berlokasi di Jl. Bimasakti No.29, Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, semakin menjadi pusat perhatian dengan berbagai acara dan kunjungan yang hadir setiap bulannya. Salah satu highlight dalam bulan ini adalah Workshop yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 12 November 2023.

Angkringan yang dirancang oleh seniman lukis terkenal asal Yogyakarta, Iskandar Hardjodimuljo, memiliki keunikan dalam konsepnya. Iskandar, yang dikenal sebagai kreator Wayang Uwuh, berhasil mengubah sampah menjadi seni yang memukau. Wayang Uwuh, dihiasi di seluruh angkringan, menjadi daya tarik utama yang menciptakan suasana berbeda dan penuh kebudayaan.

Selain Workshop Fisipol UGM, Angkringan Wayang Uwuh juga kerap dikunjungi perpustakaan keliling dan berbagai media setiap bulannya. Hal ini menciptakan suasana yang dinamis dan memberikan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung.

Angkringan Wayang Uwuh tidak hanya menawarkan suasana yang unik, tetapi juga berbagai menu yang menggugah selera. Meskipun menyajikan menu khas angkringan, tempat ini menonjolkan keberagaman kuliner dengan menyediakan jajanan pasar, masakan khas Jawa, dan minuman herbal tradisional. Keberadaan perpustakaan mini di dalam angkringan juga memberikan sentuhan intelektual bagi para pengunjung.

Iskandar Hardjodimuljo, pemilik Angkringan Wayang Uwuh, berbagi inspirasinya, "Karya-karya saya dipamerkan dan dijual di negara lain, saya juga ingin melestarikan budaya kita melalui karya-karya saya di negara sendiri. Wayang Uwuh yang saya buat, saya pajang di Angkringan Wayang Uwuh agar setiap pengunjung yang datang bisa menikmati dan tetap mengingat budaya kita. Saya juga ingin melestarikan makanan dan minuman tradisional kita dengan menjualnya di angkringan ini."

Salah satu pengunjung, Ikhsan, menyatakan kepuasannya, "Saya sering datang kesini jika saya butuh minuman herbal agar badan saya terasa bugar dan sehat atau hanya untuk sekedar menghilangkan rasa kantuk agar semangat nugas. Saya tidak menemukan makanan dan minuman ini di angkringan lain. Suasananya juga berbeda sehingga membuat saya betah datang ke sini."

Angkringan Wayang Uwuh buka setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 22.00 WIB, menjadi destinasi yang tak hanya memanjakan lidah dengan kuliner khas, tetapi juga merajut keberagaman seni, budaya, dan kecerdasan dalam suasana yang unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun