Pemilhan presiden Amerika Serikat yang diadakan pada hari 8 November 2016 lalu berujung pada kemenangan Donald John Trump. Kandidat presiden dari kubu Republik ini, telah mengalahkan kandidat dari kubu Demokrat, Hillary Clinton.
Siapakah Donald Trump? Donald John Trump lahir di New York City, New York, 14 Juni 1946 adalah pebisnis, tokoh televisi realita, politikus, dan Presiden Amerika Serikat ke-45.
Kemenangan Donald Trump ini membuat banyak pihak shock dan heran, bahkan kecewa. Â Terlebih-lebih selama kampanyenya, Trump kerap melotarkan pernyataan seperti komentar seksis tentang perempuan, berbagai negara, dan ras. Saat pencalonan dirinya, pernyataan Trump tentang larangan Muslim masuk ke Amerika Serikat juga menjadi perbincangan masyarakat luas. Pernyataan-pernyataan Trump ini sangat mengundang kontroversi, sehingga menuai berbagai kecaman dari publik.
Dalam pidato kemenangannya, Presiden Amerika Serikat ke-45 ini menyerukan kepada rakyat Amerika Serikat untuk bersatu padu. Trump juga berikrar kepada setiap warga Amerika Serikat bahwa dia akan menjadi presiden bagi setiap orang Amerika, dan hal itu sangat penting baginya.
Mulai dari pencalonan hingga kemenangan Trump atas Clinton ini menimbulkan berbagai pro dan kontra. Jadi siapakah sebenarnya pendukung dan penentang Donald Trump?
Pro:Â
Ada banyak pihak yang pro dan mendukung Donald Trump, tidak terkecuali Kubu Republik. Dukungan Republik terhadap Trump ini makin besar. Berdasarkan survei yang digelar Washington Post memperlihatkan bahwa 85% pendukung Republik lebih memilih Trump. Survei yang dilakukan oleh New York Times juga menunjukkan hasil yang kurang lebih sama. Artinya, tengah terjadi pergeseran di Republik yang menguntungkan Trump.
Tidak hanya golongan yang menganut sistem Republik, kelompok-kelompok kulit putih dan kaum pria juga mendukung Donald Trump. Suara di Negara Bagian Ohio, Florida, dan North Carolina semuanya mengarah ke Donald Trump. Menurut pernyataan yang dilansir pada Washington Post, 57% orang-orang kulit putih mendukung Trump. Hasil survey menyatakan bahwa 65% diantara orang-orang kulit putih yang tak memiliki gelar perguruan tinggi mendukung Trump. Kelas pekerja kulit putih, terutama yang tidak mengenyam pendidikan universitas, terutama laki-laki, beramai-ramai meninggalkan Demokrat dan memilih calon Republik, yang tidak lain adalah Trump.
Banyak juga yang mendukung Trump karena ia dikenal sebagai businessman yang "handal". Dia sudah berkutat dalam dunia bisnis cukup lama, sejak 1971. Dengan jam terbangnya yang sudah tinggi, jelas Trump dapat mengatur dan me-manage ekonomi sebuah negara. Trump juga jelas dapat menyelamatkan dan dapat mencegah Amerika Serikat dari kebangkrutan, dengan menciptakan lapangan kerja yang sebenarnya dan dengan memperluas nilainya sebagai sebagai pemimpin Amerika Serikat.
Pekerja Anti-Imigran juga banyak memberikan suara dan mendukung Trump. Kalangan pekerja ini juga mendukung ide Trump untuk mengusir imigran yang bekerja di AS, karena mereka khawatir tidak akan ada lagi lapangan kerja untuk anak cucu mereka.
Penyuka TV Show The Apprentice juga banyak mendukung Trump, terutama kalangan ibu-ibu yang berusia 50 tahun keatas. Mereka mendukung Trump karena menyukai penilaiannya saat menjadi juri di acara TV ini. mereka menilai bahwa sosoknya sangar berkarakter, fenomenal, dan juga mempunyai hati.
Contra:
Mengapa Trump dibenci oleh banyak orang? Alasannya bermacam-macam. Ia seorang rasis, anti muslim, dan tidak menghargai wanita. Ia juga sering menguluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial dalam pidatonya. Karena itulah sangat banyak orang yang membenci Trump. Kebanyakan yang menolak kemenangan Trump antara lain: selebriti, orang kulit hitam, orang-orang muslim, dan masih banyak lagi.