Mohon tunggu...
Matthew Silitonga
Matthew Silitonga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis dan belajar, pelajar dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjejak Harmoni dalam Perbedaan

18 November 2024   00:00 Diperbarui: 18 November 2024   00:03 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekskursi Amanah Muhammadiyah 2024 | Canisius College

Salah satu momen paling bermakna dalam ekskursi ini adalah diskusi dengan siswa-siswa pesantren. Kami duduk bersama, berbicara tentang harapan, tantangan, dan cita-cita. Kami berasal dari latar belakang agama yang berbeda---mereka muslim, kami kebanyakan beragama Katolik. Namun, perbedaan ini tidak menjadi penghalang. Sebaliknya, perbedaan ini menjadi pintu menuju dialog yang mendalam.  

Kami mendengar cerita mereka tentang bagaimana agama menjadi pusat kehidupan sehari-hari mereka, dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai Islam dalam tindakan nyata. Mereka berbicara tentang pentingnya menghormati waktu, menjaga hubungan dengan sesama, dan hidup dalam harmoni dengan alam.  

Sebagai siswa dari Canisius College, sebuah sekolah yang tidak memiliki murid perempuan, kami terkejut dengan kedisiplinan mereka dalam menjaga batas antara siswa laki-laki dan perempuan. Ini adalah hal yang jarang kami alami, tetapi kami menghormati bagaimana aturan itu membentuk karakter mereka.  

Dialog ini membuka mata kami bahwa meskipun cara hidup kami berbeda, nilai-nilai universal seperti empati, kerja sama, dan rasa hormat adalah hal yang kami semua junjung tinggi. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela, 

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia."

(Nelson Mandela) 

Dalam momen itu, kami menyadari bahwa pendidikan sejati adalah tentang membangun karakter, bukan hanya sekadar menghafal pengetahuan.  

Keindahan yang Menyatukan 

Pondok pesantren ini terletak di daerah yang dikelilingi pemandangan alam yang memukau. Di sela-sela jadwal kegiatan, kami diajak mendaki Gunung Galunggung. Dari puncaknya, kami menyaksikan hamparan hijau yang seolah tiada batas. Sebuah danau kawah besar yang dikelilingi bukit menjadi simbol ketenangan yang abadi. Menarik suasana yang terbentuk setelah gunung Galunggung meletus, sudah hukum alam bahwa setelah bencana seperti meletusnya gunung berapi dapat terbentuk suasana seindah sekarang.

Gunung Galunggung | Ekskursi Amanah Muhammadiyah 2024 | Canisius College
Gunung Galunggung | Ekskursi Amanah Muhammadiyah 2024 | Canisius College

Mendaki gunung ini tidak hanya menguji fisik kami, tetapi juga menjadi pelajaran tentang kerja sama dan ketekunan. Setiap langkah membawa kami lebih dekat tidak hanya ke puncak, tetapi juga ke pemahaman bahwa alam adalah guru yang luar biasa. Kami belajar bahwa keindahan tidak hanya ada dalam pencapaian, tetapi juga dalam perjalanan menuju pencapaian itu.  Bersyukur kegiatan-kegiatan yang kami dapat termasuk menarik, sebab banyak yang berkira waktu yang dilewati selama ekskursi akan terasa membosankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun