Pada tahun 1769, seorang ilmuwan bernama Nicolas-Joseph Cugnot menciptakan automobil pertama yang bertujuan sebagai transportasi pribadi.Â
Ciptaan tersebut lalu diperkembangkan dan diperkembangkan lagi dalam jangka waktu ratusan tahun, yang akhirnya berevolusi menjadi mobil yang kita kenali dan bahkan menggunakan setiap hari.Â
Dalam ratusan tahun tersebut, kita sekaligus juga mengembangi ilmu pengetahuan kami dalam bidang infrastruktur. Salah satu perkembangan yang sangat prominan adalah pembangunan jalan aspal.Â
Walaupun benar bahwa perkembangan automobil sebagai transportasi pribadi, serta dengan jalan aspal yang menjadi median cocok bagi automobil tersebut membawa banyak untung bagi masyarakat seluruh dunia.
Jadi, dalam beberapa tahun terakhir, kami mulai menyalahgunakan infrastruktur tersebut.Â
Contoh terburuk penyalahgunaan infrastruktur jalan aspal untuk memperbolehkan penggunaan automobil yang lebih banyak dapat terlihat pada Amerika Serikat, yang mana mayoritas dari tanah kota digunakan untuk jalanan aspal.Â
Jadi mengapa hal tersebut terjadi? Negara-negara seperti AS mulai menyalahgunakan infrastruktur mereka karena masyarakat mereka memiliki ketergantungan atas automobil atau transportasi pribadi lain.Â
Peningkatan transportasi pribadi menyebabkan jalanan aspal mereka penuh, dan solusi dari pemerintah adalah untuk membangun lebih banyak jalanan aspal. Ini sebenarnya solusi yang salah.Â
Bahkan, masalah tersebut tidak hanya terjadi di AS. Negeri-negeri lain seperti Indonesia mulai mengikuti trend ketergantungan automobil.Â
Ketergantungan atas automobil dan infrastruktur yang disebabkan oleh ketergantungan tersebut memiliki beberapa akibat buruk terhadap masyarakat yang sudah dapat dilihat dalam zaman sekarang.Â
Salah satu dampak terbesar adalah penggunaan transportasi pribadi (terutama motor di Indonesia) yang meroket dalam beberapa tahun terakhir.Â
Hal tersebut dapat menyebabkan emisi polusi yang tinggi, jumlah kecelakaan yang tinggi, dan pengurangan insentif untuk menggunakan transportasi umum.Â
Selanjutnya, infrastruktur yang dibangun untuk mobil dapat mengurangi walkability suatu kota, dan secara umum dapat mengurangi kesehatan, moral, dan keamanan masyarakat.
Maka dari itu, apa hal yang pemerintah dapat lakukan untuk mencegah permasalahan tersebut? Pertama-tama, mari kita lihat contoh kota yang sudah memiliki infrastruktur yang mendukung penggunaan transportasi umum ataupun berjalan, yaitu Barcelona.Â
Barcelona apabila dilihat dari pesawat atau drone, terlihat memiliki desain yang sangat unik. Kota ini dibagi menjadi blok-blok berukuran sama, dimana dalam block tersebut sering terlihat taman, plaza, tempat permainan, dll.Â
Oleh karena itu, di Barcelona juga digelarkan oleh pemerintah beberapa zone-zone dimana mobil dilarang, dan masyarakat dapat berjalan secara bebas.Â
Menurut saya, model kota tersebut harus mampu diterapkan pada negara-negara lain sebagai infrastruktur yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H