Mohon tunggu...
Lorcasz
Lorcasz Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger

CKG-DTB, Lahir di Jakarta, Blogger dan juga pengidap 3rd Hyponatremia addict, Rhesa-Lorca.cloud/83

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat dari Dekat Tradisi Kimsin di Vihara Tertua di Kota Bogor

29 Januari 2025   21:49 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Jakarta pun tidak ada lagi Roti Tan Ek Tjoan yang biasa ditemui di jalan Cikini dan kini berubah menjadi Roti Tet karena pecah Kongsi yang dillakukan oleh para cucu mereka.

Dan menariknya dari pabrik Tan Ek Tjoan ini adalah ketika masyarakat sekitar ingin numpang panggang roti dipersilakan lho, dan sekarang Tan Ek Tjoan ada di Kawasan Sukasari dan kata Ka Leo Eskrimnya rekomendasi lho...

Lanjut lagi, oh iya  di sepanjang jalan Surya Kencana konon ada dulunya adalah Kasino atau rumah judi dan juga asinan gedung dalam yang cukup terkenal di masanya, namun kini  sekarang menjadi lahan parkir yang dikuasai oleh sekelompok etnis tertentu (tau donk etinis apa itu ?

Kemudian dari lahan parkir tersebut, kita lanjut ke rumah warga hijau dengan ornament lampion tiongkok dimana setiap ada kesempatan Ka Leo dan Ka Cindy selalu melihat rumah ini  tertutup dan ketika kami tiba ternyata rumah tersebut terbuka jendelanya walau tidak bisa masuk.

Tempat itu adalah Rumah dari keluarga Thung, pendiri sekolah kesatuan yang cukup populer di Bogor, menariknya adalah di rumah ini terdapat brangkas yang isinya buku catatan keburukan dan kebaikan dari para anggota keluarga tersebut.

Kediaman keluarga Thung (Dok. Pribadi)
Kediaman keluarga Thung (Dok. Pribadi)

Kemudian dari rumah keluarga Thungs ada lagi rumah yang dianggap masih ada kaitan dengan keluarga Thungs namun ternyata adalah rumah dari keluarga Tjio.

Rumah ini cukup asri dan seperti rumah peninggalan Belanda yang cukup besar, namun sayang pemiliknya tidak terima kalau rumah dijadikan sebagai bahan untuk keperluan apapun termasuk di posting di sosial media.

Menariknya, pernah Pemkot Bogor mengabadikan rumah tersebut untuk dijadikan sebagai heritage kota Bogor namun yang terjadi, keluarga tersebut menuntutnya untuk di take down, dan yang uniknya, mereka pun cukup aktif di social media.

W pun mengabadikan gambar rumah tersebut namun demi keaamanan w pun tidak akan mempostingnya di web ini atau sosial media w, ada yang lucu ketika ada salah satu peserta mengabadikan rumah tersebut, dari dalam rumah itu telihat kamere tengah mengarah ke kami.

Akhirnya kami putuskan meninggalkan lokasi tersebut, daripada hal yang tidak diinginkan terjadi hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun