Mohon tunggu...
Lorcasz
Lorcasz Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger

CKG-DTB, Lahir di Jakarta, Blogger dan juga pengidap 3rd Hyponatremia addict, Rhesa-Lorca.cloud/83

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mereka Juga Anak Indonesia yang Ingin Berbakti Kepada Negara Leluhurnya

9 November 2024   20:54 Diperbarui: 9 November 2024   21:11 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementerian Hukum RI

Pertama tama w mau ucapain selamat atas telah disumpahnya Kevin Diks Bakarbessy, Estella Raquel Loupatty dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu sebagai warga negara Indonesia.

Dengan masuknya ketiga pemain ini menambah panjang putra putri Indonesia yang rindu dan ingin menjadi bagian dari WNI sehingga dapat membantu timnas Indonesia meraih prestasi internasionalnya.

Namun w heran dengan perilaku beberapa warga negara ini terutama anggota dewan yang mengkritik dan bahkan meminta dihentikan naturalisasi dengan mengatakan bahwa Indonesia tidak miskin atlet dan bahwa para pemain naturalisasi ini adalah pemain bayaran atau sewaan untuk mengangkat derajat timnas Indonesia.

Kritik boleh saja namun dengan jelas dan ada buktinya bukan asal ngomong seperti dua anggota dewan kita ini ketika rapat dengan PSSI dan Kempora mengenai naturalisasi ketiga pemain yang kini sudah menjadi WNI per 8 November 2024 di Copenhagen yang hanya dengar dengar saja dari sumber yang tidak jelas.

W sebagai WNI sangat kecewa dengan opini seperti ini kenapa ? yang pertama mereka itu adalah putra putri yang memiliki darah Indonesia baik dari ibu, bapak atau kakek neneknya, masalahnya dimana ?

Apakah karena ibu atau bapaknya orang asing, sehingga tidak muingkin dinaturalisasi dan Indonesia bukan sistem dua kewarganegaraan.

PSSI dan Kemenpora pun tentunya tidak asal pilih pemain yang tidak jelas, mereka pasti punya bank data yang menunjukkan ke-valid-tan dari apakah pemain ini benar memiliki darah Indonesia atau sekedar ingin euforia naturalisasi yang diciptakan oleh Indonesia.

Kemudian pemain ini bukanlah pemain bayaran atau sewaan demi mengangkat derajat timnas Indonesia, sangat naif sekali kalo seorang wakil rakyat yang juga sejarahwan ini mengatakan hal tersebut.

Kalau memang Jay Idzes, Maarten Paes dan yang dinaturalisasi tentunya akan pasang harga tinggi dan dari mana uang PSSI dan Kempora untuk bayarnya bukankah uang PSSI dan Kempora diatur oleh DPR RI setiap tahunnya ?

Lagipula masuknya Erick Thohir ke PSSI penuh dengan hutang dari pengurus pengurus mulai dari era Iwan Bule dan lainnya ! jadi sangat omong kosong kalo ada yang bilang para pemain naturalisasi itu adalah pemain sewaan dan pemain bayaran !

Mereka semua murni memilih Indonesia karena kecintaan dan melihat bagaimana negara ini dapat mempersatukan masyarakat dengan sepak bola.

Apakah bapak ibu anggota dewan pernah melihat Stadion GBK kosong ketika timnas bermain baik di level Sea Games hingga Kualifikasi Piala Dunia ? pastinya selalu full house !

Terlebih dengan adanya pemain naturalisasi membuat semua orang mencari tiket hingga harus menjebol pagar stadion seperti lawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 September lalu dimana 10,000 orang tanpa tiket berhasil masuk ke dalam stadion !

Kemudian kalau dibilang Indonesia tidak miskin atlet, benar adanya tapi mau sampai kapan khususnya sepak bola ? maaf harus w bilang seperti ini, anda bisa lihat bagaimana pola pengaturan gizi dan pola makan para pemain terutama di daerah untuk bisa menemukan Indek masa tubuh mereka yang ideal sebagai atlet.

Jangankan  pemain di daerah, beberapa waktu lalu aja ada pemain timnas yang ketahuan membawa Mie Instan ke dalam hotel dan memasaknya, apakah bapak / ibu dewan tahu ?

Menurut w dengan adanya program naturalisasi ini menjadi motivasi dan semangat bagi para atlet muda untuk berpacu dalam prestasi untuk bagaimana caranya agar saya bisa masuk timnas.

Dan juga sebagai pemicu agar Asprov Daerah bekerja untuk menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan benar dalam artian tidak ada lagi intervensi pengurus atau pencurian umur,

Kita bisa lihat bagaimana naturalisasi ini berperan bagi adik adik kita di timnas usia dini dimana mereka mampu mengikuti jejak kakak kakak mereka dengan lolos ke Piala Asia U17 dan Piala Asia U20 2025 mendatang yang berlangsung di Saudi Arabia dan Tiongkok bukannkah ini prestasi.

Bukan maksud mengecilkan usaha para pemain ya, namun janganlah munafik apakah kita bisa andalkan pemain kita yang nota bena (maaf) untuk pola makan saja masih berantakan belum lagi gaya hidup malam yang sangat diluar wajar tersebut.

Kita bisa lihat adakah pemain bersinar sejak era Evan Dimas, atau Andik Vermansyah saat ini ?

Bahkan yang ada kabar terakhir ada mantan pemain timnas Indonesia U23 kini harus hidup di hotel prodeo karena peredaran obat obatan terlarang dengan alasan untuk kebutuhan ekonomi !

Jadi menurut w naturalisasi itu perlu selain untuk meningkatkan derajat timnas Indonesia dan juga menjadi motivasi pemain lainnya untuk bisa bersaing sehat dengan mencontoh bagaimana para pemain naturalisasi ini menjaga fisik serta permainannya.

Toch ini para pemain naturalisasi ini tengah berada di puncak penampilan mereka sehingga  para pemain baru pun nantinya bisa terbiasa dengan pola yang ada sehingga tidak ada lagi ganti pelatih ganti pola.

Kalaupun nantinya ganti pelatih, para pemain yang di bawah atau baru ini tidak alami kegugupan lagi dalam bermain karena mereka sudah melihat bagaimana para pemain naturalisasi ini cara bermain baik bertahan maupun menyerang.

Jadi stoplah mengritik penampilan timnas, semua itu ada progress dan hasilnya ingat usaha tidak mengkhianati hasil, benar tidak ?

Kritik boleh saja asalkan bukan memojokkan atau hanya sekedar "katanya katanya yang saya dengar" namun tidak jelas sumbernya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun