Mohon tunggu...
Don Matteo (Materius K)
Don Matteo (Materius K) Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Orang biasa

Seorang pria, sedang belajar menulis apa saja. Mencari teman siapa saja untuk berbagi dan memperjuangkan kebenaran. Aseli Jogja, tinggal di Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Era Covid-19

28 Juli 2020   11:07 Diperbarui: 28 Juli 2020   11:26 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegagalan kita mengantisipasi serangan pandemi virus Covid-19 bukan pertama-tama kegagalan pemerintah dan gugus Covid-19, tetapi merupakan buah pendidikan karakter yang dilakukan oleh keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat.

Pandemi virus Covid-19 menyadarkan bahwa kita belum mampu membentuk karakter-karakter disiplin dan jujur yang dengan cepat bisa menyesuaikan dengan kebiasaan baru sebagai konsekuensi dari pandemi ini.

Lembaga pendidikan yang sering diandalkan sebagai tulang punggung pendidikan karakter juga terimbas pandemi Covid --19.  Sekolah dan kampus dipaksa melakukan pembelajaran daring untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik. 

Mengajar tanpa tatap muka ibarat sayur tanpa garam. Namun itu yang harus dialkukan demi mencegah meluasnya penularan virus Covid --19.  Perubahan paradigma pendidikan terjadi begitu cepat menuju industri 4.0 dimana semua serba terhubung dengan internet.

Sekolah vokasi yang terkena dampak paling parah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mas Nadiem Makarim melarang membuka kelas selama masa pademi ini kecuali di daerah zona hijau. Sekolah vokasi tanpa praktek di laboratorium atau di lapangan, seperti macan kehilangan taring. Sebagian besar praktikum, selain bidang IT, tidak bisa dijalankan secara daring. Bagaimana mungkin seorang mahasiswa teknik kimia menjalankan praktek secara daring?

Pendidikan karakter juga paling terkena dampak. Sulit dibayangkan pendidikan karakter dilakukan secara daring tanpa tatap muka. Ada dimensi psikologis kehadiran fisik yang hilang. Bagaimana bisa kita membaca body language secara daring? 

Pendidikan karakter pun terpinggirkan. Apalagi evaluasi pendidikan karakter cukup sulit untuk dijalankan dibandingkan dengan kompetensi akademik. Yang terjadi pengandaian: diandaikan pendidikan karakter sudah beriringan dengan pembelajaran daring.

Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Meskipun demikian lembaga pendidikan harus terus berjalan. Bahkan menurut pendapat saya, pendidikan karakter harus semakin gencar. Masa pademi justru menjadi saat yang kritis namun tepat untuk kembali menjalankan pendidikan karakter dalam arti yang sebenarnya.

Beberapa karakter yang relevan dibentuk selama pandemi Covid 19. Pertama, disiplin cara hidup sehat. Saat ini disiplin cara hidup sehat merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan dalam diri peserta didik dan bahkan masyarakat luas. 

Zaman telah berubah menuntut kebiasaan yang baru. Kebiasaan baru yaitu cara hidup sehat ini berdimensi ganda, yaitu untuk menjaga kesehatan diri kita sendiri dan untuk menjaga kesehatan sesama kita (mulai dari keluarga dan masyarakat pada umumnya). 

Displin cara hidup sehat ini menjadi syarat dasar kalau seseorang ingin terbebas dari pandemi virus Covid-19. Jika seseorang lengah, bisa jadi nyawa sendiri terancam dan berpotensi juga mengancam nyawa orang laing disekitarnya. Protokol kesehatan merupakan materi dasar dari pendidikan karakter di era pandemik virus Covid -19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun