Natal gelap telah berangkat
Betlehem beku kembali bisu
Dingin menggigil
Sepi membatuÂ
Gembala turun ke padang
Malaikat naik ke swargaloka
Bintang-bintang tersapu kabutÂ
Maria mendekap Yesus kecil
Yusuf membawa lentera
Mengungsi sementara di Mesir
Dan menetap di Nazareth.Â
Nazareth itu kampung bukan metropolitan
Nazareth itu desa bukan kota rajaÂ
Nazareth itu balai-balai Yesus kecil
     tempat menangis dan tertawa
     tempat tidur dan terjagaÂ
Nazareth itu pelataran Yesus kecil
     Di situ Yesus berlari dan terjatuh
     Di situ Yesus bermain layang-layang
     Di situ Yesus main pethak umpet.
     Di situ Yesus bercanda dengan teman-temannyaÂ
Nazareth itu rumah Yesus
     Tempat Yesus taat dan hormat orang tua
     Tempat Yesus bekerja membantu orang tua
     Tempat Yesus belajar berdoa
     Tempat Yesus mencinta dan dicintaÂ
Nazareth itu  tidak istimewa
     Ada air mata
     Ada peluh keringat
     Ada tawa bahagiaÂ
Nazareth itu:
 berbagi cerita di bawah rembulan
 hidup berbagi dan bertetangga
 pergi melayat orang duka
 membantu orang punya hajatÂ
Nazaret itu:
     genting bocor
     suara adzan
     gonggong anjing
     kokok ayam
     kicau burungÂ
Yesus 30 tahun hidup di Nazareth tanpa kuasa
Tiada perubahan air menjadi anggur
Tiada penggandaan roti
Tiada penyembuhan orang sakit
Tiada pengusiran setan
Tiada mukjijat menakjubkan
Tiada kata-kata berkuasa
Pun tiada  kotbah berapi-apiÂ
30 tahun Yesus hidup dalam kesederhanaan
               dalam kehinaan
               dalam kemiskinan
               dalam kesehariaan
               dalam ketaatan pada orang tua
               dalam masyarakat NazarethÂ
Umur Yesus 33 tahun
3 tahun saja berkeliling, berkarya dan bermukjijat
30 tahun habis di NazarethÂ
dan Nazareth itu KELUARGA!
Kenangan, 29 Desember 2005, pukul 09.30, kursi 57 Eurostar, dalam perjalanan dari Calabria menuju Roma
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H