Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Paradoks Tjoet Nya Dhien dan Ratna Sarumpaet

5 Oktober 2018   16:49 Diperbarui: 6 Oktober 2018   00:14 4694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Tjoet Nya Dhien dalam film yang diperankan Christine Hakim (Foto: ist)

Tjoet Nja' Dhien (Cut Nyak Dhien - ejaan baru) adalah pahlawan wanita kelahiran Lampadang, Kerajaan Aceh, tahun 1848. Ia bertempur melawan Belanda setelah suaminya, Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni1878, ketika melawan Belanda.

Sejak itu Tjoet Nya' Dhien bersumpah akan menghancurkan Belanda.

Namun sejarah berkata lain. Dia ditawan Belanda, lalu dibuang ke Sumedang, Jawa Barat hingga akhir hayatnya. Ia lalu dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan, dia diangkat sebagai pahlawan nasional.

Ratna Sarumpaet.

Seperti adagium, sejarah selalu berulang, nama Cut Nya' Dhien (sengaja pakai baru) muncul lagi di era modern ini. Adalah seorang perempuan tua bernama Ratna Sarumpaet (RS), yang sering mengaum-aum menunjukkan kemarahannya kepada siapa pun, yang menurutnya telah menyimpang dari adab, dari ketentuan, undang-undang, atau cita-cita bangsa.

RS, mantan pemain dan sutradara teater, di usianya yang merangkak senja ini telah menjelma menjadi aktivis yang garang. Dia lawan ormas, dia lawat aparat, bahkan kepala negara.

Energi RS seperti tak pernah habis dalam perlawanan. Dia ada di mana-mana, di Jakarta maupun daerah. Ketika KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, dia ada di sana. Ikut marah-marah melihat kinerja petugas yang dinilainya lamban menangani korban. Dia sempat beradu mulut dengan keluarga korban dan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan.

Belakangan, dia tidak sekedar menempatkan diri sebagai aktivis, melainkan bertransformasi menjadi oposan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Apa saja kebijakan pemerintah dikritisi.

Karena sikap dan keberaniannya itu RS lalu diajak masuk ke barisan oposisi pemerintah, dan dalam Pilpres 2019 masuk ke dalam Tim Pemenangan Calon nomor 2 Prabowo Subianto. Tugasnya antara lain menjadi Juru Kampanye.

Sebuah "malapetaka" terjadi. RS dikabarkan babak belur dihajar oleh orang-orang tak dikenal ketika mengantar temanya yang orang asing, ke Bandara Husein Sasranegara Bandung, 21 September 2018 lalu.

Menurut cerita, taksi yang ditumpangi RS distop tiga orang tak dikenal, RS lalu dipukuli hingga babak belur. Kabar tersebut mencuat seminggu kemudian. Foto-foto wanita dengan wajah babak belur dengan cepat beredar di media online, televisi hingga media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun