Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Sandiaga Uno Mulai Curi Start Kampanye

18 Agustus 2018   08:40 Diperbarui: 18 Agustus 2018   11:20 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno datang ke Jl. Jaksa, Kebun Sirih Jakarta, untuk mengikuti acara Agustusan. (Dok. Pribadi)

Sementara para pemusik menyetem gitar,  Sandiaga berdiri di belakang para personil band. Masyarakat masih mengerubunginya, tapi Sandiaga hanya berbicara dengan orang-orang dekatnya. Suaranya tenggelam oleh suara MC yang terus nyerocos di loudspeaker.

MC berbicara dengan bahasa gado-gado, bahasa Indonesia dan Inggris. Apa aja diomongin, mulai dari ucapan terima kasih atas kedatangan Sandiaga Uno, menjelaskan soal perayaan Agustus dalam bahasa Inggris sampai tentang grup musik yang akan menghibur.

Setengah jam kemudian stelan gitar dan seorang peniup trompet, musik dimainkan. Steven vokalis dan juga pimpinan grup musik ini mulai menyanyi. Sementara Sandiaga tetap di belakang Steven dan kawan-kawan yang sedang bermusik. Beberapa orang meminta agar penonton dan fotografer mundur sejauh 2 meter dari pemain musik. Seorang fotografer senior sempat bersitegang dengan anak muda yang memintanya mundur.  

Sandiaga ikut menyanyi bersama Steven & The Coconuttreez (Dok. Pribadi)
Sandiaga ikut menyanyi bersama Steven & The Coconuttreez (Dok. Pribadi)
Beberapa jurufoto meminta Sandiaga maju ke depan, bernyanyi bersama Steven. Sandiaga akhirnya maju. Dia berjoget mengikuti irama musik. Cukup luwes. Ada jurus bangonya. Dua orang perempuan lansia yang sempat minta foto bersama Sandiaga di awal kedatangannya, ikut berjoget.

Pada lagu kedua 'Welcome to My Paradise", barulah dia ikut menyanyi, walau pun hanya bisa berteriak di bagian reff saja. Melihat Sandiaga tidak hafal lirik lagu, salah seorang anggota timnya menyodorkan sebuah telepon genggam yang sudah berisi lirik lagu "Welcome to My Paradise" yang mendunia itu. Sandiaga mulai bisa bernyanyi. Steven sempat memberikan kesempatan kepada Sandiaga untuk menyanyi satu bait sendirian.

Usai menyanyikan lagu tersebut, Sandiaga ke luar dari lingkaran tempat grup musik Steven & The Coconuttreez yang masih meneruskan menyanyi. Oleh anggota timnya Sandiaga dibawa ke depan sebuah rumah tidak jauh dari area musik. Duduk di kursi yang disediakan, menghadap meja panjang. Ada beberapa gelas jus di atasnya. Fotografer dari media dan kameraman video mengikutinya.

"Mau ada wawancara," kata salah seorang anggota timnya.

Sandiaga sempat duduk beberapa saat, tapi wawancara dibatalkan, karena akan dilakukan lomba balap karung terlebih dahulu. Awak media yang sudah mengelilinginya bubar. Sandi menuju tempat karung yang teronggok di jalan. Peserta lomba ternyata hanya tiga orang: Sandiaga Uno, seorang perempuan bule berdada kecil sehingga tak perlu BH, dan seorang lelaki lansia. Sandi di tengah.

Sandi dan peserta lain sudah memasukan kakinya ke dalam karung. Fotografer, baik profesional, amatir atau hanya warga yang mengabadikan dengan telepon genggam berkerubung mengelilingi. Teriakan beberapa orang agar fotografer atau warga menjauh, tidak digubris. Masing-masing merangsek untuk mendapatkan angle terbaik.

Panitia memberi aba-aba lomba dimulai. Fotografer dan warga yang ada di lintasan menyingkir. Petugas melakukan hitungan mundur. Begitu kata "mulai" diteriakan, Sandi dan dua peserta lainnya langsung melompat-lompat, menempuh jarak yang cuma sekitar 8 meter. Hanya dalam beberapa lompatan langsung finis. Tidak menarik! 

Menjelang finish (Dok. Pribadi)
Menjelang finish (Dok. Pribadi)
Entah siapa pemenangnya, prosesnya demikian cepat. Di garis finish Sandi kembali dikerubuti oleh warga -- terutama oleh warga yang ingin foto bersama -- dan beberapa awak media. Kelihatannya wawancara dimulai. Tetapi karena tempat itu masih digunakan oleh panitia, wawancara akhirnya bergeser ke tempat start lomba karung.

Sandi berdiri di tengah jalan dalam wawancara. Antara wartawan dan warga semua mengajukan pertanyaan. Sandi sempat menjelaskan apa yang akan dilakukannya untuk bangsa Indonesia, jika ia terpilih kelak. Waktu itu sudah tidak jelas lagi, apakah Steven dan grup musiknya masih main atau sudah berhenti. 

Usai wawancara, Sandi masuk ke dalam mobil SUV hitam yang sudah menunggunya, diikuti beberapa asistennya, lalu pergi. Awak media yang mengikutinya juga pergi dengan kendaraan roda dua masing-masing. Tidak jauh dari tempat itu ada sekelompok orang bernyanyi dangdut diringi alat sederhana -- seperti dangdut gerobak dorong. Asyik, tapi tak ada yang menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun