Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Artis Jadi Anggota Legislatif, Apa Untungnya bagi Rakyat?

26 Juli 2018   00:38 Diperbarui: 22 September 2019   13:27 5165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nasional.kompas.com)

Jangankan untuk bidang lain yang memang bukan keahliannya; untuk bidang film atau dunia entertainmen lainnya yang memerlukan perhatian DPR, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak mendorong institusinya untuk melakukan langkah-langkah strategis terhadap dunia yang pernah membesarkamnya, bersuara saja tidak.

Sebagai contoh, UU No.33 tahun 2009 tentang Perfilman sampai hari ini tidak berjalan, karena untuk pasal-pasal krusial tidak memiliki Peraturan Pemerintah (PP). Akibatnya banyak terjadi konflik di antara stakeholder perfilman. Terutama antara pembuat film (produser) dan pihak eksibitor (bioskop).

Banyak tayangan televisi tidak mendidik yang luput dari jangkauan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), atau sistem penyensoran yang masih sangat subyektif. Apakah para anggota legislatif yang berasal dari kalangan artis itu pernah menyinggungnya dalam kapasitas mereka sebagai wakil rakyat? Boro-boro. Yang ada justru ada anggota legislatif yang sibuk cawe-cawe di dunia hiburan, seperti yang dilakukan oleh Eko Patrio sebagai pemilik rumah produksi EKomando.

Tahun ini akan ada puluhan artis yang mencalonkan diri senagai anggota DPR.  Mewakili partai Nasdem ada 25 orang  yang terdiri dari Syahrul Gunawan, Nurul Qomar, Diana Sastra, Krisna Mukti, Lucky Hakim, Olla Ramlan, Farhan, Conny Dio, Della Puspita, Mandra, Tessa Kaunang, Krisna Mukti, Okky Asokawati, Manohara, Adly Fayruz, Lucky Perdana, Krisna Mukti, Cut Meyriska, Jonathan Frizzi, Bertrand Antolin, Annisa Bahar, Nafa Urbach, Vicky Shu, Kristina Iswandari, dan Adly Fairuz.

Sekitar 10 artis mencalonkan diri melalui partai PDIP. Mereka adalah Krisdayanti, Ian Kasela, Jeffry Waworuntu, Harvey Malaiholo, Lita Zein, Kirana Larasanti, Chicha Koeswoyo, Iis, Sugianto, dan Angel Karamoy.

Lalu ada Tommy Kurniawan, Herman gitaris Seventeen, Ivan vokalis Seventeen, Saleh Said Bajuri, Sundari Sukoco, Arzeti Bilbina, dan Zora Vidyanata yang mencalonkan diri melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Terakhir, Partai solidaritas memiliki caleg yaitu Giring Ganesha.

Dari sekian banyak nama itu beberapa adalah muka lama, yang tidak pernah berbunyi sebagai anggota DPR.  Karuan masuknya mereka sebagai caleg menuai kecaman dari masyarakat yang melek politik, bahkan dari kalangan artis sendiri.

"Apa sih untungnya artis jadi anggota DPR? Kalau untuk dunia yang membesarkan mereka aja tidak berbuat apa-apa, apalagi buat masyarakat? Di pemerintahan juga sama! Apa yang sudah dilakukan Deddy  Mizwar, Dede Yusuf atau Rano Karno? Jadi pejabat tapi bisanya tetap main sinetron!" kata aktor senior Soultan Saladin.

Di sisi lain, aktor yang kini menjabat sebagai Pjs PB Parfi menggantikan Aa Gatot Brajamusti yang sedang menghadapi kasus hukum itu melihat, artis hanya dijadikan "ganjal" oleh parpol, untuk menahan kendaraan politik di tanjakan.

"Artis kadang hanya dianggap sebagai batu buat ganjal ban. Setelah kendaraannya jalan, batu itu ditinggal. Atau partai politik sudah merasa cukuplah memberi tempat kepada artis sebagai anggota dewan dengan penghasilan yang tinggi. Artis tidak pernah diberi peran strategis. Atau karena artisnya sendiri tidak punya kapasitas, jadi sudah puaslah begitu," tambah Soultan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun