Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasiana, Blog yang "Abal-abal?"

30 Juni 2016   16:24 Diperbarui: 30 Juni 2016   16:29 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya sendiri, walau bekerja di media cetak, menulis di Kompasiana mengasyikan, karena di Kompasianalah semua ide, gagasan, hasil olah pikir dan tujuan untuk menyampaikan sesuatu tersalurkan. Terus terang menulis di Kompasiana merangsang adrenalin. Apalagi jika tulisan itu kemudian mendapat tanggapan dari pembaca, baik yang memberi apresiasi maupun mengecam. Asyik lah pokoknya! Apa asyiknya menulis jika tidak menimbulkan reaksi balik?

Saya tidak perduli apakah menulis di Kompasiana tidak mendapat honor, atau karena tulisan Kompasianers, pendiri Kompasiana jadi kaya raya karena bisa mendapatkan iklan. Melihat tulisan kita dibaca ribuan orang saja sudah kebahagiaan tersendiri.  Padahal di mata orang-orang terkenal, Kompasiana itu tidak ada apa-apanya, atau dengan kata lain media / blog “abal abal”, karena sifatnya yang gratisan!

Seperti komentar Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Kemala Atmojo dalam sebuah grup Whatsapp menanggapi tulisan saya di Kompasiana hari ini yang berjudul “UU Perfilman:Jebakan Betmen Dalam Draf Permen”, yang isinya mengkritisi uji publik Permen UU Perfilman yang kini sedang diadakan oleh Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman Kemandikbud bersama stake holder perfilman.

Ketika diminta untuk menanggapi tulisan itu oleh salah seorang anggota grup, Kemala Atmojo mengatakan begini: 1. He he he. Saya ini harus menanggapi apa? Saya ini orang setengah tradisional, jadi lebih tertarik menanggapi berita di media cetak besar ketimbang blog (atau apalah) online, apalagi yang gratisan (dengan berbagai alasannya. Saya termasuk yang jarang baca berita dari blog (atau apalah) online (apalagi yang gratisan). Sekali lagi, maaf, saya masih orang kuno. Sudah baca harian Kompas (cetak) hari ini?

Bagi orang besar dan terkenal seperti Kemala Atmojo, tentu saja blog seperti Kompasiana yang gratisan, tidak akan masuk ke dalam media yang perlu diperhitungkan. Gengsi dong membaca blog gratisan. Apalagi sudah menjadi kolumnis film langganan harian Kompas.

Kemala Atmojo adalah seorang wartawan senior. Di website BPI biodatanya ditulis begini:

Memulai karir jurnalistiknya di majalah Zaman (1983) Swasembada,  Matra dan Gatra. Sempat menjadi pemimpin redaksi majalah Humor,  Matra, Gama,  Nirvana,  Cerita Kita,  Bussines Week dan Moviegoers.

Di dunia film yang pernah menjabat sebagai Direktur PT Sinema Sejati yang memproduksi film layar lebar “Sri” (1997) lalu serial sinetron “Arjuna Mencari Cinta” (1998) serta FTV “Penari” dan “Dalam Bayangan Ibu” (1999),  sementara di dunia televisi dia sempat menjabat sebagai Direktur program dan berita di Pacific TV Manado 2004.

Selama menjadi jurnalis ia sempat menulis beberapa buku seperti “Kami Bukan Lelaki”,  “Sudah Gaharu Super Pula”  (Pustaka Sinar Harapan -  2003),  Kamus Idiom Penting Inggris - Indonesia (Lux Mundi 2003) dan menjadi editor beberapa buku lain.  Pernah pula menjadi Ketua Dewan Juri Kritik Film Film 2004 dan Dewan Juri Film Pendek FFI 2013. Pendidikan formalnya adalah sarjana filsafat dari STF Driyarkara, dan kini sedang memperdalam ilmu hukum.

Cuma Kemala lupa menuliskan bahwa dia juga pernah bekerja di infotainment Cek dan Ricek dan menjadi agen majalah bernama Hermes Media.

Perjalanan Kemala di media belakangan agak surut, terutama setelah majalah Moviegoers yang didirikannya tutup dan berganti online. Kemudian Moviegoers.Com malah dikelola oleh anggota redaksinya yang sudah tidak digaji lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun