Biak juga memiliki budaya masyarakat tradisional yang menarik. Berbagai upacara adat dan tari-tariannya yang dinamis sangat menarik untuk disaksikan. Dan antara bulan Juni hingga September, laut di Biak mulai surut. Saat itulah masyarakat berpesta ikan, karena ikan-ikan terjebak di pantai yang mongering. Kegiatan itu disebut bernama Munara Mapasi, yang didahului dengan upacara adat. Semua potensi wisata itu akan terus dikembangkan untuk disuguhkan kepada wisatawan yang datang.
Kunjungan wisatawan ke Biak berangsur-angsur meningkat. Sampai menjelang Desember ini sudah ada 1000 wisatawan yang datang ke Biak, dan baru-baru ini ada lima kapal pesiar dari Australia yang mendarat di sini,” kata Thomas Ondy.
Thomas Ondy tengah berusaha mengembalikan kejayaan Biak di bidang pariwisata. Sarana kesehatan dan hotel terus ditingkatkan. Dia ingin wisatawan merasa nyaman datang ke Biak, dan pada gilirannya perekonomian masyarakat akan terdongkrak. Biak nampaknya tengah menyongsong masa depannya yang cerah di bawah kepemimpinan “Sang Mutiara Dari Timur”. (hw16661@yahoo.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H