Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sinematek Menjerit, Pemerintah Tak Peduli

23 September 2014   18:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411448001282045782


Mereka memang menyumbang, tapi nilainya kecil sekali. “PT Rapi Film pernah meminjam filmnya untuk digitalisasi. Tapi mereka cuma ngasih seratus ribu per judul film. Ya kita tidak bisa ngomong apa-apa, karena memang tidak ada kewajiban untuk memberikan jumlah tertentu,” kata Adi.


Kadang ada juga film yang dipinjam tidak kembali lagi, tanpa alasan yang jelas. Pernah, kata Adi, ada utusan dari PT Karno’s Film (milik Rano Karno) untuk meminjam enam judul film yang mereka titipkan di SI. Tapi film itu sebelumnya sudah diambil oleh Ruby Karno (adik Rano Karno),dan tidak pernah dikembalikan lagi.


Dalam menanggung beban yang demikian berat, Sinematek Indonesia sebenarnya sudah menjerit-jerit. Tetapi banyak yang tidak peduli. Bahkan pemerintah yang selalu gembar-gembor ingin mengembangkan perfilman Indonesia, juga tidak peduli. Mungkin karena SI bukan obyek yang seksi untuk didanai. (herman wijaya/hw16661@yahoo.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun