Matahari menyapa lelaki dalam penantian
Lelaki yang selalu merindukan perempuannya
Perempuan dengan senyum manis menyapa dari pagi
Entah apakah itu untuk lelaki yang selalu merindukannya
Masih bersama secangkir kopi
Berteman pagi yang ramah menyapa canda
Tatapan dengan selimut merona asmara pada perempuan dengan senyuman nan damai
Lelaki yang tengah diam bersama senyumnya dalam tanda tanya untuk perempuannya
Pagi masih tawarkan persahabatan alam
Nyanyian dari syair cinta untuk lelaki kasmaran
Penuh warna warni untuk perempuan impiannya
Lelaki yang tak mampu meraih perempuannya
Terdesak waktu dari langit biru yang berbisik ditarik angin untuk kumpulkan keberaniannya
Pusaran waktu terus berputar dalam keinginan
Untuk perempuan yang telah cairkan hatinya yang beku dalam waktu
Lelaki itu masih penuh dengan pengharapan
Tahukah perempuan itu
Lelaki itu larut dalam kerinduannya
Adakah perempuan itu merasakan getaran jatuh cinta padanya
Diujung senja lelaki itu masih menunggu mata nan makna berhias senyuman
Lelaki diantara kebimbangan
Lelaki bersekimut kasmaran untuk perempuan yang menari di mimpinya
Perempuan yang mampu mengukir makna di syairnya
Diperenungan sunyi
Di puncak keraguan
Diantara rasa takut dan keberanian hatinya terus berbisik mesra merah hitam dan biru
Entah berapa syair yang tercipta
Tak tahu lagi sudah berapa perempuan yang dia lewati untuk perempuan manis diantara waktu
Lelaki itu berkat aku mencintaimu
Dalam doa kuinginkan dirimu
Aku mencintaimu dalam kejenuhan akan hariku
Kuharap waktu akan berpihak pada kita berdua karena aku telah jatuh hati padamu
*Untuk Perempuan dari kisah yang sempat terlupakan*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H