Mohon tunggu...
Matius AsepGugum
Matius AsepGugum Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga membantu

Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Sungai untuk Air di Tengah Pandemi COVID-19

13 Juni 2020   23:21 Diperbarui: 13 Juni 2020   23:19 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan ini. Seperti yang kita ketahui jika tidak ada air maka proses kehidupan tidak akan berjalan. Akan tetapi tahun demi tahun ketersediaan air tanah makin menipis dan pencemaran sungai ada makin meningkat. Tercemarnya sungai tidak hanya berdampak bagi masyarakat yang berada di daerah bantaran sungai akan tetapi juga masyarakat yang lainnya juga. Hampir Sebagian besar daerah aliran sungai mengalami kerusakan, dari 82 sungai besar di Indonesia 62 diantaranya dikategorikan sebagi sungai yang kritis. 

Jogja sendiri memiliki tiga sungai yang melalui kota diantaranya sungai gajah Wong, Sungai Winongo dan Sungai Code. Umunya sungai yang mengalir melewati perkotaan sudah tercemar karena salah satu faktornya adalah kepadatan penduduk yang tidak sebanding dengan kapasitas lahan yang tersedia akibatnya banyak masyarakat yang mendirikan bangunan tidak pada lahan yang semestinya. 

Yogyakarta memiliki keindahan dan kemegahan yang tidak terlewatkan sebagai destinasi kunjungan wisata akan tetapi dibalik keindahannya masih adanya hal penting yang tidak diperhatikan yaitu sungai yang melintasi jantung kota Yogyakarta. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu sungai code yang berada di Yogyakarta dengan permasalahannya yang semakin kompleks. Sungai code melintasi Kawasan padat penduduk serta memiliki kondisi yang cenderung makin memburuk dari tahun ke tahun. 

Sungai ini semakin tercemar karena meningkatnya laju penduduk serta pembuangan limbah domestic ke badan air secara langsung. Sungai code menunjukan kualitas sungai paling buruk dibandingkan sungai lainnya yang melintasi di kota jogja. Akibatnya banyak mata air yang berkualitas buruk karean sungai -- sungai ini tercemar. 

Rusaknya sungai juga menimbulkan longsor yang terjadi akibatnya banyak mata air yang mati akibat longsor tersebut ataupun karena ada pembuatan talud yang menutup sumber mata air tersebut. Dahulunya banyak sungai yang berada dijogja ini dimanfaatkan untuk keperluan sehari -- hari seperti masak, mencuci, dan juga mandi. 

Akan tetapi kondisi sungai yang memburuk maka masyarakat tidak mau lagi untuk memakai sungai sebagai tempat untuk kehidupan sehari -- hari lagi. Sekarang sungai telah dialih fungsikan sebagi tempat bembuangan sampah tidak hanya sampah rumah tangga ada juga warga yang membuang sisa -- sisa bangunan seperti batu, besi dan juga pasir. Menurunnya kualitas air sungai ini tidak hanya disebabkan oleh beberapa hal tersebut melainkan karena adanya pembuangan limbah rumah tangga yang langsung dibuang begitu saja ke sungai.

Sungai sebagai aliran air dan saluran irigasi juga salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang berada di sungai dan sekitarnya yang tentunya patut kita rawat. Sungai ini memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi kita apabila kita semua mapu untuk menjaga kebersihan dan merawatnya dengan baik, sehingga tidak akan terjadi banjir dan polusi. Sungai juga salah satu sumber mata air bagi kita. 

Manfaat sungai akan sangat terasa bagi kit ajika kita mampu memberikan perhatian yang tepat bagi sungai. Akan tetapi pada kenyataannya sungai yang berada pada jantung kota ini sampah masih tercecer, gunungan sampah telah menjadi pemandangan disungai seakan -- akan sungai menjadi tempat pemuangan sampah geratis bagi masyarakat yang tidak bertanggung jawab. 

Sungai pun menjadi keruh dan hitam karena adanya endapan sampah organic yang dibuang kebadan sungai. Sampah yang ada dikanan dan kiri menjadi salah satu factor terjadinya banjir saat musim penghujan datang selain karena penyempitan sungai. Penumpukan sampah di sekitar sungai bukan hal yang asing lagi bagi kita akan tetapi hal sepele seperti ini akan menjadi sangat berbahaya dan kompleks jika kita tidak diperhatikan. 

Penumpukan sampah yang berada di aliran sungai yang ada dijogja ini karena kurangnya edukasi ke masyarakat serta belum merasakan dampak yng serius jika pembuangan sampah tersebut dilakukan secara terus -- menuruas dan juga kurang terkontrolnya masyarakat, kurangnya kepedulian masyarakat terhadap Kesehatan lingkungan. 

Tepi sungai menjadi banyak tumpukan sampah karena lokasinya paling dekat dengan perumahan masyarakat serta mudah untuk membuang sampah disana sehingga tepi sungai ini menjadi pembuangan sampah bagi masyarakat yang ada disekitar sungai dijogja ini. Kegiatan pembuangan sampah yang semakain meningkat berarti memiliki resiko yang semakin meningkat pula. Resiko untuk menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga ekosistem akan terganggu yang akan mengakibatkan fungsi ekosistem ini tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Melihat fenomena yang seperti ini sudah seharusnya kita sebagai masyarakat harus sadar akan dampak dari hal yang kitalakukan tersebut. Sudah saatnya kegiatan -- kegiatan peduli alam serta bersih sampah yang berada di sepenjang aliran sungai mulai untuk digalakan dan juga lebih ditekankan dan dipertegas Kembali. 

Pembersihan sampah disepanjang sungai di jogja ini tidak hanya sekali dalam melakukan pembersihannya melainkan dilakukan secara berkala dan terus menerus. Tidak hanya kegiatan pembersihan sampah yang dilakukan dengan baik akan tetapi pembuangan sampah tetap dilakukan secara terus menerus maka kegiatan bersih sampah tidak akan membuahkan hasil atau hanya membuang tenaga hal yang pertama harus dilakukan yaitu menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai serta tidak membuang limbah rumah tangga secara langsung ataupum harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 

Diharapkan jika masyarakat sudah sadar dan diadakan pembersihan sambah yang berkelanjutan maka sungai -- sungai yang berada di Yogyakarta ini akan menjadi sungai yang memiliki kualitas yang bagus. 

Diadakannya tong sampah yang memadai serta tong sampah yang telah disediakan berdasarkan jenisnya akan sangat membantu pengurangan sampah yang ada dibantaran sungai, pengolahan sampah yang dilakukan sejak dari rumah ini dan dalam pembuangannya ke tempat sampah telah dipisahkan berdasarkan jenisnya harapannya tidak menimbulkan masalah baru di tempat pembuangan sampah akhir. 

Tidak hanya itu saja pengurangan sampah yang dihasilkan setiap hari ini sangat membantu pengurangan tumpukan sampah oleh karena itu masyarakat sebaiknya tidak menggunakan barang -- barang atau kontong plastic sekali pakai ataupun membatasi pembelian barang dengan menggunakan plastic sekali pakai (reduce) hal tersebut dapat digantikan dengan kita membawa wadah sendiri untuk membeli barang yang kita inginkan. 

Serta masyarakat harus mampu untuk mendaur ulang sampah (recycle) dan bisa untuk menggunakan Kembali barang yang tidak terpakai (reuse). Yang selanjutnya masyarakat mulai melakukan penggantian barang -- barang yang lebih ramah lingkungan lagi (Replace) serta barang yang dapat digunakan kembali. Hal ini akan sangat membantu dalam mengurangi sampah yang ada serta mampu mengubah kebiasaan masyarakat yang mempercepat dalam produksi sampah. 

Yang terakhir yaitu masyarakat harus melakukan penghijauan (Replant) baik di rumah ataupun di sepanjang aliran sungai, penanaman yang dilakukan ini baik dilakukan tidak hanya untuk mengurangi global warming tetapi juga pohon -- pohon yang ditanam di sepanjang sungai akan membantu menjaga tanah agar tidak terjadi erosi dan peran tumbuhan ini akan mempu untuk menjaga atau menyimpan cadangan air ditanah. 

Dengan melakukan hal tersebut sehingga akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkan serta tidak lagi ada smpah yang dibuang kesungai maka kebersihannya akan terjamin dan juga ketersediaan air bersih juga tercukupi oleh karena itu maka Kesehatan kita juga akan terjamin. Karena kita ketahui jika sungai tercemar maka sumber air yang ada disekitar Kawasan sungai tersebut juga akan ikut tercemar akibatnya jika dikonsumsi akan mengganggu Kesehatan kita. 

Dalam mengatasi persoalan yang kompleks ini perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan juga masyarakat baik masyarakat disekitar sungai dan masyarakat lainnya. Peran pemerintah dalam membenahi atau mengurangi pencemaran lingkungan dengan diadakannya pembangunan IPAL komunal sehingga warga yang ada dibantaran sungai tidak membuang limbah secara langsung disungai, melainkan akan terolah dulu ke IPAL komunal dan selanjutnya baru di buang ke sungai hal ini akan mengurangi pencemaran serta lingkungan akan berangsung -- angsur membaik. 

Peran masyarakat yang ada disekitar bantaran sungai harus mau mengikuti arahan pemerintah seperti mau untuk membuang limbah rumah tangga ke IPAL komunal, serat diadakannya kegiatan bersih sungai dengan berkelanjutan contohnya seperti diadakan merti dusun yang telah dilakukan di beberapa sungai di Yogyakarta. 

Merti dusun yang dilakukan harusnya dengan diimbangi penyuluhan dan edukasi terhadap semua masayarakat dari hilir ke hulu sungai agar semua melakukan pembersihan sampah yang terlanjut dibuang di sungai dan tentunya karena adanya kegiatan ini diharapkan warga tidak membuang lagi sampah di sungai serta lebih sadar lagi dalam menjaga lingkungan disekitar kita. 

Dari hilir sampai hulu singai masyarakat harus kompak dalam menjaga kebersihan sungai sehingga sungai akan cepat berubah dari yang kualitasnya buruk akan beralih ke yang baik. Dalam pandemic Covid-19 ini banyak warga yang hanya dirumah saja banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan dari rumah aja. Seperti pembuatan kompos, kompos ini berbahan dasarkan dari sisa makanan dan sisa rumah tangga lainnya yang bersifat organic, biaya yang digunakan juga tidak mahal, bisa juga menggunakan atau memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah seperti ember bekas atau tong bekas. 

Dengan kegiatan mengompos ini akan menyelamatkan lingkungan dari penyemaran lingkungan jika kita tidak membuat kompos ini samapah -- sampah ini akan hanya berpindah tempat saja dari rumah menuju ke TPST yang disana juga tidak dilakukan pengolahan dan nantinya juga akan mencemari sungai dan lingkungan yang berada disekitar TPST tersebut. 

Dengan mengompos sendiri di rumah sendiri maka akan membantu mengurangi pencemaran sungai, kompos yang telah dibuat ini nantinya bisa digunakan dalam media tanam untuk menanam di pekarangan atau halaman rumah, dengan menanam sayur atau tanaman yang lainnya sendiri maka akan mengurangi pengeluaran dan kita juga bisa menjamin bahwa tanaman yang kita tanam jauh lebih sehat karena bisa juga tanpa memanfaatkan pestisida dan juga bisa menggunakan biopestisida yang berbahan dasar bahan -- bahn bumbu dapur. 

Tidak hanya itu jika kita sudah melakukan ini kita juga merangkul masyarakat yang lainnya serta juga mengedukasi melalui social media agar semua orang juga ikut bergerak untuk menyelamatkan lingkungan. sehingga ikut melakukan hal tersebut maka dan untuk tahun -- tahun kedepan sungai dan lingkungan tidak tercemar lagi dan sudah tidak ada gunungan sampah yang berada di sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun