Fenomena sosial yang sering kita lihat akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan anak-atau remaja anak bangsa. Fenomena sosial yang muncul bukanlah hal yang positif, melainkan perilaku negatif yang tidak mencerminkan putra putri bangsa. Perilaku ini merupakan tindak pidana remaja, dan yang baru saja terjadi adalah fenomena Klitih yang terjadi di berbagai tempat di Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta dan Aparat Keamanan Kota Yogyakarta mengambil tindakan tegas dan menggeledah kota Yogyakarta atas tindakan Klitih.
Kenakalan remaja juga bisa disebut kenakalan remaja. Kenakalan remaja mengacu pada kenakalan remaja yang melanggar ketertiban umum, yaitu nilai dan norma yang diakui secara sosial. Perbuatan tersebut dapat ditujukan kepada orang lain yang dapat menimbulkan kerugian atau kerugian bagi masyarakat.
Meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini
Berbagai isu yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat luas adalah fenomena kenakalan remaja, yang baru saja terjadi adalah preman atau fenomena kriminalitas yang mengganggu ketentraman masyarakat Yogyakarta, dan tentunya isu ini menambah permasalahan di Indonesia. . Penyadaran masyarakat merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan, dan tentunya diperlukan kerjasama seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia harus memiliki kesadaran diri untuk memajukan kehidupan bermasyarakat. Sebagai makhluk yang berakal, manusia memiliki unsur kesadaran, sebagai makhluk sosial kesadaran manusia perlu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai permasalahan di masyarakat dan permasalahan sosial tentunya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga diperlukan kesadaran yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul.
Program pemerintah untuk melakukan penyuluhan dan memberikan edukasi pentingnya meningkatkan kesadaran sejak dini harus dilakukan, hal ini sebagai upaya mengurangi konflik sosial masyarakat.
Tingkatan kesadaran menurut Paulo Freire
Seorang tokoh pendidikan dari Brazil sekaligus teoritikus pendidikan yang berpengaruh di dunia, yaitu Palulo Freire. Dalam gagasannya mengenai teori kesadaran manusia terbagi menjadi 3 jenis tingkat kesadaran, yaitu kesadaran magis, naif dan kritis.
Paulo Freire menjelaskan, fase kesadaran ini berangkat dari masyarakat yang awalnya berpikir magis, lalu naik level ke naif, dan akhirnya menjadi kritis yaitu tingkatan tertinggi dari proses kesadaran masyarakat. Ketiga kesadaran itu dipengaruhi oleh pendidikan yang diterima oleh masyarakat.
Tingkatan Kesadaran Masyarakat yang pertama adalah Kesadaran magis adalah kesadaran yang mana dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih percaya pada kekuatan takdir dan intervensi Tuhan terhadap apa yang dialaminya. Kesadaran magis menggambarkan keadaan masyarakat yang tidak mampu melihat adanya kaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya. Masyarakat dengan kesadaran magis beranggapan bahwa perubahan yang terjadi di desa merupakan rencana dan kehendak Tuhan, jadi mereka tidak perlu mengintervensi hal tersebut.
Dalam fenomena Klitih yang terjadi di beberapa titik di Yogyakarta, pola pikir masyarakat tentu terdapat perbedaan dalam menanggapi persoalan tersebut. Masyarakat dengan kesadaran magis akan menanggapi persoalan gangster di Yogyakarta adalah suatu takdir tuhan, suatu ketentuan tuhan yang memang sudah akan terjadi.
Masyarakat dengan kesadaran naif dalam menanggapi persoalan gangster di Yogyakarta, tentu masyarakat dengan kesadaran naif mereka mengetahui darimana persoalan tersebut terjadi akan tetapi kesadaran naif tidak mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi.
Masyarakat dengan kesadaran yang terakhir adalah kesadaran kritis, kesadaran ini adalah kesadaran tertinggi yang harus dimiliki manusia. Masyarakat dengan kesadaran kritis mereka mampu melihat dari mana persoalan itu terjadi dan bisa merumuskan solusinya. Konsepsi berpikir kesadaran kritis tentu melihat persoalan bukan karena takdir tuhan, melainkan karena beberapa aspek sosial termasuk faktor pendidikan yang tidak didapatkannya.
Melihat kondisi masyarakat yang terdapat perbedaan dalam menyikapi persoalan kenakalan remaja perlu mendapatkan perhatian lebih, agar kesadaran masyarakat tidak hanya berhenti pada kesadaran magis dan naif. Maka, untuk menindaklanjuti hal tersebut perlunya memberikan edukasi kepada masyarakat sejak dini, memberikan akses pendidikan kepada generasi muda.
Dengan meratanya akses pendidikan dan terdapat edukasi kesadaran kritis sejak dini, besar harapan saya melihat indonesia dapat dengan cepat menyelesaikan permasalahan dan terus menjadi negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H