Mohon tunggu...
Novianti M
Novianti M Mohon Tunggu... Guru - Guru Mata Pelajaran Matematika

Saya Pemerhati Realistic Math Education. Penulis Buku: CARA ASYIK PENERAPAN MODEL BELAJAR DENGAN MEDIA GOOGLE FORM E-MODUL, Youtube MATH TSURAYYA EDUCATION Instagram https://instagram.com/mulyananovianti?igshid=ZDdkNTZiNTM=

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Raja Menggunakan Jubah Tak Kelihatan, Kaitannya dengan Produk High End yang Nyeleneh

26 April 2024   14:00 Diperbarui: 26 April 2024   14:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis teringat kembali pada Kisah "Pakaian Baru Raja", kemudian berdasarkan wikipedia adalah sebuah cerita pendek yang ditulis oleh pengarang Denmark Hans Christian Andersen, tentang dua penata busana yang menjanjikan sebuah busana baru kepada seorang kaisar yang mereka katakan tak terlihat bagi orang-orang yang tidak berpendirian, bodoh atau pun tidak kompeten. 

Raja pun mempercayainya. Saat raja berpawai memakai busana barunya tersebut, semua orang karena takut dikatakan tak berpendirian, takut dikatakan bodoh, atau pun takut dikatakan tidak kompeten maka mereka tidak ada yang bilang JUBAH RAJA TIDAK KELIHATAN. Pada akhirnya seorang anak merengek, "Namun ia tidak Menggunakan Apa pun."

Demikianlah hal ini masih terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Di mana Barang-barang digadang-gadang SEBAGAI BARANG LUXURIUS, BARANG HIGH END, orang yang MEMBELI DAN MENGGUNAKANNYA digadang-gadang sebagai orang yang PAHAM MODE, ORANG BERKELAS, ORANG HEBAT, ORANG DENGAN PENCAPAIAN TINGGI, ORANG YANG BERHASIL. Akhirnya orang berlomba-lomba membeli barang yang digadang-gadang MEWWWAH dan HIGH END itu padahal sebenarnya BARANG ITU TIDAKLAH SEMEWAH SE HIGH END yang digembar-gemborkan, orang membeli DEMI GENGSI. Masihkan ada yang harus termakan GENGSI SENDIRI? 

Kehidupan kita lebih bernilai dari hanya sekedar kepemilikan barang HIGH END, hanya sekedar PEMUASAN NAFSU ATAS KEBANGGAAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun