Salah satu ukuran satuan panjang dasar adalah satuan meter. Ketika belajar fisika, penulis terkesima bahwa ternyata satuan ukuran meter didapat dari The standard meter is defined as the length of the path travelled by light in a vacuum during a time interval of 1/299792458 of a second. (Wikipedia)
Banyak sekali kegunaan dari menetapkan standar ukuran panjang, yaitu salah satunya membuat komunikasi terkait ukuran panjang menjadi lebih berkurang kekeliruannya, para pihak menjadi lebih mudah bersepakat.
Sebagai contoh, pada foto di bawah ini, menarik sekali bahwa ketentuan membayar tiket atau tidak untuk naik trans jakarta, patokannya adalah tinggi 90 cm atau lebih harus membayar tiket. Mengapa tidak berdasarkan umur anak?Â
Karena anak bisa sama berumur 5 tahun, tapi tingginya bisa beda, ada anak yang walau baru berumur 5 tahun tapi bongsor, atau lebih dari 5 tahun tapi kecil, maka akan sulit mendeteksinya di lapangan tanpa memperlihatkan akte kelahiran, dan merepotkan sekali untuk memperlihatkan akta kelahiran saat mau naik trans jakarta.di dekat pintu masuk tap in kartu disedikan ukuran 90 cm nya, jadi mudah untuk menentukan anak tersebut tingginya di atas atau di bawah 90 cm.
Ada lagi pemanfaatan standar ukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari yang sangat kontekstual warisan leluhur kita yaitu ukuran 1 cm adalah kurang lebih 1 ruas jari orang dewasa. Jadinya saat masak di dapur maka resepnya tidak perli kita ukur dengan oenggaris, seperti 1cm jahe, yah diukur saja dengan ruas jari kita.Â
Pendekatan ukuran yang dilakukan dengan menggunakan ruas jari sebagai patokan ukuran, tidak terlalu berpengarug terhadap rasa yang dihasilkan. Sehingga apa yang dipelajari di sekokah bahamwa satu cm pada penggaris, dapat diaplikasikan secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari menggunakan alat yang tidak terlalu standar sebagai patokan ukurannya.
Beda dengan bekerja di laboratorium di mana sangat diperlulan akurasi, maka alat ukurnya haruslah yang terstandar.
Alhamdulillaah ternyata pembaca artikel ini sudah lebih dari 200. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H