Pengabdian masyarakat adalah salah satu bentuk prestasi yang diakui oleh kampus. Seperti Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian masyarakat. Maka salah satu yang bisa kita lakukan adalah mengikuti kegiatan Volunteer atau pengabdian Masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh kampus ataupun NGO (Non Government Organization). Non Government Organization atau NGO merupakan organisasi swasta yang sudah telegalisir dari pemerintah.lembaganya untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Daerah yang biasa dipilih untuk dijadikan tempat pengabdian adalah daerah 3T atau Tertinggal, Terdepan, Terluar. Beberapa tempat yang biasa dijadikan tempat pengabdian, antara lain: Bintan, Lombok, Sebatik, dan lain sebagainya. Pengabdian masyarakat ini dilakukan setelah perizinan dengan kepala desa daerah tempat tersebut.Â
Selain agenda pengabdian masyarakat, delegasi juga kerap diajak untuk mengunjungi tempat wisata alam yang ada di daerah tersebut. Divisi yang ada dalam kegiatan pengabdian terbagi menjadi: ekonomi, pendidikan, Kesehatan, pariwisata, dan lingkungan.
Delegasi yang lolos seleksi terbagi menjadi 3 pendanaan: fully funded (dibiayai penuh oleh penyelenggara), partial funded (dibiyai program oleh penyelenggara/ setengah/ tanpa transportasi), dan self funded (biaya mandiri keseluruhan program dan transportasi). Tahapan tes yang harus dilalui di antaranya: seleksi berkas, seleksi wawancara, dan terkadang ada tambahan FGD (Focus Group Discussion)/ LGD (Leadership Group Discussion).Â
Pada dasarnya bentuk tahapan seleksi menyesuaikan kebutuhan dan juga tergantung dari keputusan penyelenggara. Hal ini juga bisa didasari dari kebutuhan daerah dan juga tema kegiatan.
Seleksi berkas/ administrasi biasanya terdiri dari data diri, portofolio, dan juga essay singkat. Pada tahapan ini juga peserta sudah mulai menentukan divisi yang dipilih. Data diri terdiri dari asal instansi dan kontak pribadi. Adapun portofolio berupa track record pengalaman pengabdian/ organisasi, sertifikat capaian, atau hasil karya bagi yang ingin mendaftar di bagian dokumentasi.
Adapun pada bagian essay peserta mengisi alasan, motivasi, gambaran program kerja, kontribusi, pengetahuan seputar daerah pengabdian, dan komitmen dalam pengabdian yang akan dijalankan. Pada bagian ini juga akan ada pertanyaan psikologis yang mengecek kemampuan atau kepekaan sosial, emosi, dan problem solving kita.
Pada tahap seleksi wawancara, beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh penyelenggara kepada peserta, di antaranya:
- Perkenalkan dirimu secara singkat!
- Sebutkan kelebihan dan kekurangan kamu!
- Apa yang kamu ketahui tentang daerah tempat pengabdian nanti?
- Divisi apa yang kamu pilih dan apa alasannya?
- Program kerja apa yang kamu tawarkan dan apa urgensinya?
- Mengapa kami harus menerima kamu?
Singkatnya 6 pertanyaan di atas adalah pertanyaan-pertanyaan yang pasti akan ditanyakan, meskipun poin kedua bentuk pertanyaannya kadang berupa studi kasus yang secara tidak langsung sedang mengetes diri kita untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kita.
FGD dan LGD biasanya ada pada tahapan seleksi NGO yang sudah besar dan peserta yang sangat banyak. FGD atau LGD biasanya dipilih sesuai dengan tema kegiatan. Kebanyakan kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan seleksi FGD, Adapun LGD banyak dipakai untuk seleksi acara kepemudaan.Â
Teknisnya biasanya secara acara keseluruhan peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang diberikan satu kaka pendamping yang tak lain adalah panitia untuk memantau keaktifan peserta di grup. Semua kelompok akan diberikan tema, dan diminta untuk membuat program kerja mengenai tema tersebut di daerah pengabdian nanti, kemudian mempresentasikan di akhir, dan diberikan beberapa pertanyaan. Akumulasi nilai diambil dari keaktifan dari awal hingga akhir.