Mohon tunggu...
Fathimah Muthmainnah
Fathimah Muthmainnah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa dan Dosen Sastra UM Kenalkan Budaya Topeng Malangan di Thailand

24 September 2022   01:30 Diperbarui: 24 September 2022   01:55 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada program Asistensi Mengajar Internasional di Thailand yang saya ikuti melalui fakultas sastra Universitas Negeri Malang yang bekerjasama dengan AECI (Assosiation of Education Cultural International) di Thailand, saya juga turut membantu salah satu program penelitian dosen. 

Dosen fakultas sastra yang hadir dan melaksanakan penelitian di Thailand terbagi menjadi dua, yaitu dosen pengantar dan dosen penjemput. Dosen pengantar adalah 3 dosen fakultas sastra yang mengantarkan 19 delegasi mahasiswa Asistensi Mengajar Internasional dari kampus hingga sampai ke Krabi, Thailand. 

Adapun dosen penjemput 3 dosen yang datang ke Thailand untuk menjemput kami pulang ke Indonesia hingga sampai di kampus. Dosen pengantar terdiri dari Bu Wida, Pak Mitra, dan Pak Iriaji yang merupakan dosen jurusan seni dan desain. Kemudian untuk dosen penjemput terdiri dari Bu Jusnita, Pak Karkono, dan Pak Syafi'i yang merupakan dosen Jurusan Sastra Inggris dan Sastra Indonesia.
Pada penelitian dosen pengantar, saya dan dua partner di Eakkapap, yaitu Moh. Faisol Fahmi dan Ka Luthfi Farihatun Nisa (Fifi) membantu Bu Wida, Pak Iriaji, dan Pak Mitra dalam "Workshop Pelukisan Topeng Malang." Kegiatan ini sangat menarik bagi saya yang merupakan anak sastra namun belum pernah terlibat kegiatan kesenian. Pada awalnya kami (Saya dan Ka Fifi yang merupakan mahasiswa sastra arab) ditugaskan untuk menjadi penerjemah dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris, akan tetapi setelah melihat keadaan di lokasi, ternyata mayoritas masyarakat Krabi tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga harus langsung diterjemahkan ke Bahasa Thai. 

Akhirnya para dosen pun meminta bantuan kepada salah satu Ustadz disana yang paham dan bisa berbahasa Indonesia. Sehingga selama workshop berlangsung, Ustadz Alan selaku translator langsung menerjemahkan ke Bahasa Thai, dan peserta pun lebih mudah memahami materi.

Ka Fifi, Fahmi, Fathimah
Ka Fifi, Fahmi, Fathimah

Pada tahap persiapan sebelum keberangkatan, para dosen menyiapkan bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk Workshop Pelukisan Topeng Malang. Dosen membawa 1 koper yang isinya khusus untuk perlengkapan melukis pada kegiatam workshop. Peserta workshop merupakan guru-guru Eakkapap Sasanawich Islamic School dan masyarakat Krabi, Thailand Selatan. 

Topeng Malang
Topeng Malang

Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2022 pada pukul 09.00 pagi hingga 13.00 siang waktu Thailand. Adapun ketiga dosen memberikan paparan materi presentasi terlebih dahulu masing-masing kepada para peserta. Setelah ketiga materi selesai diterangkan kepada peserta, para peserta pun diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai jenis-jenis topeng yang akan dilukis. Kemudian Fahmi mendemonstrasikan cara melukis pada media topeng, sembari itu saya dan Ka Fifi membantu menyiapkan warna dengan mencampur sesuai kebutuhan warna, lalu membagikan media topeng kepada peserta, beserta warna yang sudah dibagi juga kuasnya.

Peserta Pelatihan, Guru, beserta Dosen FS UM
Peserta Pelatihan, Guru, beserta Dosen FS UM

Selama peserta melukis para dosen ikut memantau, begitu pun dengan kami yang ikut mencoba melukis dan membantu para peserta yang kesulitan atau kekurangan warna. Suasana pelatihan semakin terasa Malangnya karena dosen menyetel backsound music jawa. Setelah selesai, para dosen menilai hasil karya topeng para peserta. 

Hasil Lukisan Topeng Peserta
Hasil Lukisan Topeng Peserta

Di akhir acara para peserta diberikan sertifikat oleh para dosen, dan juga dosen selaku pelatih diberikan sertifikat oleh kepala sekolah Eakkapap. Setelah itu agenda foto bersama dengan menunjukkan sertifikat dan karya lukisan topeng masing-masing. Semangat, rasa antusias dan senyum peserta memiliki makna tersendiri yang begitu berarti bagi kami sudah mengenalkan budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun