Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) merupakan sebuah wadah yang strategis bagi para mahasiswa untuk bersinergi mengembangkan program-program karakter dan kepemimpinan yang berbasis iman Katolik yang inklusif.
KMK telah berkembang di universitas-universitas negeri maupun swasta. KMK UI misalnya telah berusia lebih dari 40 tahun. Pada awalnya, umat Katolik di UI tergabung dalam POSA (Persatuan Oikoumene Sivitas Akademika) UI.
Pada tahun 1983 umat Katolik di UI memisahkan diri dan membentuk KUKSA UI (Keluarga Umat Katolik Sivitas Akademika Universitas Indonesia). Sejak saat itu, Agama Katolik juga termasuk salah satu agama yang diajarkan di UI. Kantor pertama KUKSA UI berada di Kramat 7 dengan Romo Ignatius Ismartono SJ sebagai romo moderator hingga tahun 1993.
Pada saat Kampus UI pindah ke Depok, lokasi KUKSA UI juga berpindah ke Wisma Sahabat Yesus (Wisma SY), di Jalan Margonda Depok. Wisma SY menjadi rumah yang hangat bagi para mahasiswa UI Katolik dan juga bagi para mahasiswa dari Universitas-Universitas lainnya. Di sini mereka mengasah kepekaan diri dan kemampuan berorganisasi.Â
Pada tahun 1999, terjadi perubahan organisasi kemahasiswaan di UI. Semua organisasi diharuskan menjadi UKM. Sejak saat itulah KUKSA UI berubah nama menjadi KMK UI (Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indonesia). KMK UI menaungi 13 KMK Fakultas dan masing-masing memiliki kepengurusan sendiri.
Pada 2010, Prof Adrianus Meliala memotori Misa Sivitas Akademika UI yang berlangsung antar kampus setiap dua bulan. Penggeraknya adalah para dosen di fakultas tempat misa diadakan. Itulah cikal-bakal Paguyuban Dosen UI Katolik yang terus bertahan hingga sekarang.Â
Selanjutnya, di tahun 2020 lahir Alumni UI Katolik (Alumnika UI) yang kebanyakan adalah mantan mahasiswa yang rutin mengunjungi Kramat 7 atau Wisma SY pada zaman mereka masih mahasiswa.Â
Mathilda AMW Birowo terpilih menjadi Ketua Umum pertama Alumnika UI, dan Romo R. Bambang Rudianto, SJ sebagai Moderator untuk Alumnika UI. KMK UI, dan Paguyuban Dosen UI.
Sebagaimana disebutkan di atas, maka 3 aspek penting saat ini yakni peran KMK dalam melaksanakan Ajaran Sosial Gereja dalam kehidupan sehari-hari; membangun visi misi dan kepemimpinan diri; serta turut mempersiapkan dan mengisi era Bonus Demografi menuju Indonesia Emas dengan membangun jejaring yang kuat.
Maka saling mengenal antar KMK atau organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi diharapkan dapat membangun kekuatan lintas organisasi guna menghadirkan gereja dalam pembangunan bangsa dan negara yang bermartabat dan berkebangsaan.