BERSAMA LEBIH BAIK DAN LEBIH KUAT
Kunjungan Bapa Paus Fransiskus ke Indonesia sudah di ambang pintu. Salah satu pesan Paus asal Amerika Latin yang sangat menyentuh berbunyi "Who am I to judge?" Makna dari kata-kata tersebut selaras dengan sabda Yesus "Hendaklah kamu bermurah hati, seperti Bapamu bermurah hati." Dalam hal ini Paus menekankan bahwa martabat manusia harus dihormati dan bukan secara cepat menghakimi orang lain hanya karena mereka dianggap berbeda.Â
Maka mtto kunjungan Paus ke Indonesia dan beberapa wilayah di tahun 2024 ini, "Faith, Fraternity and Solidarity" sangat mengena di masa kini, di mana banyak terjadi kekerasan, diskriminasi, dan juga pengabaian terhadap hak-hak asasi manusia.
Dalam bidang Pendidikan, Paus Fransiskus berpidato di hadapan para peserta Sidang Pleno Kongregasi Pendidikan Katolik, mendesak mereka untuk menyatukan upaya dalam aliansi pendidikan yang luas guna membentuk orang-orang yang dewasa dan mampu mengatasi perpecahan dan pertentangan, serta membangun kembali jalinan hubungan demi kemanusiaan yang lebih bersaudara.Â
"Pendidikan adalah sebuah realitas yang dinamis; pendidikan adalah sebuah gerakan yang membawa orang kepada terang," demikian kata-kata Paus Fransiskus kepada para peserta Sidang Pleno Kongregasi Pendidikan Katolik. (Vatican News, 20 February 2020).
Tahun 2030-2040 Indonesia masuk di dalam fase pertumbuhan ekonomi di usia produktif yang ditandai sebagai Bonus Demografi. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan bahwa jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
Bonus demografi merupakan kesempatan emas bagi Indonesia dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan salah satu cara pendukung agar Indonesia menjadi negara maju. Jika Indonesia bisa memanfaatkan masa emas tersebut maka Indonesia telah berhasil mengambil peluang dari bonus demografi,
KMK, Gereja dan Bangsa
Berdasarkan hal-hal di atas maka adalah penting untuk membangun kepedulian bersama dan sinergi lintas komunitas dan organisasi.Â