Hal ini sejalan dengan pengembangan mata rantai nilai pariwisata dari Pemerintah Provinsi NTT 2022 mencakup Kebangkitan Pembangunan Menuju Masyarakat Sejahtera, kerjasama lintas daerah dalam pengembangan produk lokal. Â pengembangan industri pariwisata dengan provinsi lain dan luar negeri.
Beberapa aspek yang masih perlu menjadi perhatian pemerintah provinsi adalah prasarana penginapan atau hotel yang memadai. Sarana dan Prasarana pendukung tersedia tetapi untuk hotel masih sangat terbatas, sehingga pemerintah setempat bekerjasama dengan masyarakat menyiapkan rumah umat dan bangunan umum untuk mengatasi kekurangan hotel.Â
Dalam perencanaan akan disiapkan camping portable untuk peziarah yang tidak mendapat penginapan. Hotel biasanya sudah dipesan oleh pengunjung jauh hari sebelum Paskah.Â
Umumnya hotel belum bertaraf internasional atau berbintang. Beberapa penginapan yang berada di tengah kota bahkan belum tepat  disebut sebagai hotel.
Selain penginapan, wisatawan juga memerlukan barang-barang keperluan termasuk makanan dan minuman, bahkan sekedar untuk dukduk-duduk minum kopi, sehingga diperlukan pula sarana toko, rumah makan dan hiburan.Â
Aspek-aspek tersebut menjadi satu paket yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam hal wisata religi Semana Santa yang merupakan tradisi yang dibawa oleh bangsa Portugis ke NTT ini, maka produk-produk yang berkaitan dengan kearifan lokal termasuk budaya setempat tentunya menjadi sasaran para pengunjung.Â
Biasanya wisatawan akan mencari cinderamata khas setempat seperti kain tenun, anyaman, hingga benda-benda rohani yang berkaitan dengan prosesi Semana Santa.Â
Dengan demikian dibutuhkan strategi Penta Helix, kolaborasi antar para pemangku kepentingan yakni pemerintah, dunia usaha, komunitas (termasuk para tokoh agama dan masyarakat), media dan akademisi.
Artinya, perlu disinergikan obyek-obyek wisata indah di NTT seperti pantai, budaya, serta religi sehingga dengan sekali datang para wisatawan dapat menikmati berbagai tujuan wisata yang berkesan.
Â