Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Kepemimpinan Perempuan Melawan Diskriminasi dan Kekerasan

23 Desember 2023   17:14 Diperbarui: 24 Desember 2023   11:05 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Christina memberi contoh penanganan kasus online scamming tahun 2023 di Philipina yang dilakukan oleh sebuah Perusahaan terkait dengan judi online. Mereka berpura-pura menjadi Perempuan atau laki-laki menjalankan modus operasi penipuannya. Setelah lokasi digrebek, terdapat 210  orang Indonesia. Sayangnya, banyak dari pekerja ini sebetulnya tahu bahwa mereka akan bekerja di usaha penipuan.  Sehingga penting adanya sosialisasi tentang migrasi yang aman.  Disamping itu, fungsi Balai Latihan kerja perlu dioptimalkan; sosialisasi peraturan / UU harus lebih baik jangan sampai pihak Imigrasi meminta dokumen-dokumen tenaga kerja yang tidak ada dalam peraturan sebelumnya. Pekerja yang kemudian pindah ke ladang lain tanpa menyadari bahwa ketika mereka pindah kerja kemudian menjadi illegal karena tidak sesuai dengan keterangan sebelumnya. Dalam hal ini, Kucing di Malaysia menjadi center deportasi, ditemukan ada 3600 lebih WNI yang dideportasi. Dengan demikian, "Pemerintah dan TNI perlu cermat melihat persoalan PMI dengan memahami alur karena ini merupakan bentuk sindikasi, tidak bekerja sendiri dan perlu konsisten dengan mencari siapa rekruter awalnya dan hukum yang tegas dan tidak tebang pilih," tegasnya.

Menyiasati diskriminasi

Alexandra Askandar. Sumber: Kowani
Alexandra Askandar. Sumber: Kowani
Alexandra Askandar seorang esekutif Perempuan di sebuah BUMN berbagi materi terkait dengan "Strategi Meretas Diskriminasi dalam Dunia Usaha dan Kiat Memenangkan Seleksi Jabatan Publik". Guna menyiasati diskriminasi, menurut Alexandra ada 3 hal perlu diperhatikan mencakup pertama,  sistem yang jelas dimana ada ketentuan dan sanksi tegas atas tindak diskriminasi; sistem pelaporan yang aman dan disosialisasikan secara baik dan komprehensif. Kedua, sistem tersebut perlu diperkuat dengan kultur saling menghargai. Ketiga, memberi hak-hak dan fasilitas yang mendukung pekerja perempuan. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyebut bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan, misalnya dengan mendorong minimal 25% Perempuan menduduki jabatan. Namun hal ini tidaklah dimaksud sebagai red carpet, melainkan tetap harus didukung dengan kapabilitas mumpuni. Alexandra untuk dapat bersaing dalam kompetisi jabatan publik adalah penting mendalami tata kelola publik, "Asahlah keterampilan kepemimpinan dan kembangkan kemampuan komunikasi dan berpikir secara strategis. Perempuan juga perlu memiliki relasi yang kuat guna mendukungnya masuk dalam jabatan publik, disertai mindset yang kuat," demikian Alexandra yang merintis karirnya mulai dari bawah.

Ketua Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, Mpd dalam materi "Strategi Menghapus Diskriminasi dan Kekerasan yang Menjerat Perempuan" yang disampaikan oleh Hadriani Uli Tiur Ida Silalahi, SE.,M.Si, Ketua Bidang HLN, EKKOP dan UKM, menyebutkan telah ditetapkannya Kowani sebagai Ibu Bangsa (Kongres Kowani tahun 1935) yang mengemban tanggungjawab mulia, yaitu mempersiapkan generasi penerus yang inovatif, kreatif, unggul, militan yang memiliki kepribadian bangsa dan nasionalisme yang pantang menyerah serta sehat jasmani dan Rohani. Perempuan sebagai Ibu Bangsa yang dimaksud di sini adalah mendidik anak-anak sebagai generasi penerus masa depan bangsa yang kreatif, inovatif, unggul serta berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis serta menjaga moral keluarga dan masyarakat. (Mathilda AMW Birowo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun