Christina memberi contoh penanganan kasus online scamming tahun 2023 di Philipina yang dilakukan oleh sebuah Perusahaan terkait dengan judi online. Mereka berpura-pura menjadi Perempuan atau laki-laki menjalankan modus operasi penipuannya. Setelah lokasi digrebek, terdapat 210 Â orang Indonesia. Sayangnya, banyak dari pekerja ini sebetulnya tahu bahwa mereka akan bekerja di usaha penipuan. Â Sehingga penting adanya sosialisasi tentang migrasi yang aman. Â Disamping itu, fungsi Balai Latihan kerja perlu dioptimalkan; sosialisasi peraturan / UU harus lebih baik jangan sampai pihak Imigrasi meminta dokumen-dokumen tenaga kerja yang tidak ada dalam peraturan sebelumnya. Pekerja yang kemudian pindah ke ladang lain tanpa menyadari bahwa ketika mereka pindah kerja kemudian menjadi illegal karena tidak sesuai dengan keterangan sebelumnya. Dalam hal ini, Kucing di Malaysia menjadi center deportasi, ditemukan ada 3600 lebih WNI yang dideportasi. Dengan demikian, "Pemerintah dan TNI perlu cermat melihat persoalan PMI dengan memahami alur karena ini merupakan bentuk sindikasi, tidak bekerja sendiri dan perlu konsisten dengan mencari siapa rekruter awalnya dan hukum yang tegas dan tidak tebang pilih," tegasnya.
Menyiasati diskriminasi
Alexandra Askandar seorang esekutif Perempuan di sebuah BUMN berbagi materi terkait dengan "Strategi Meretas Diskriminasi dalam Dunia Usaha dan Kiat Memenangkan Seleksi Jabatan Publik". Guna menyiasati diskriminasi, menurut Alexandra ada 3 hal perlu diperhatikan mencakup pertama, Â sistem yang jelas dimana ada ketentuan dan sanksi tegas atas tindak diskriminasi; sistem pelaporan yang aman dan disosialisasikan secara baik dan komprehensif. Kedua, sistem tersebut perlu diperkuat dengan kultur saling menghargai. Ketiga, memberi hak-hak dan fasilitas yang mendukung pekerja perempuan. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyebut bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan, misalnya dengan mendorong minimal 25% Perempuan menduduki jabatan. Namun hal ini tidaklah dimaksud sebagai red carpet, melainkan tetap harus didukung dengan kapabilitas mumpuni. Alexandra untuk dapat bersaing dalam kompetisi jabatan publik adalah penting mendalami tata kelola publik, "Asahlah keterampilan kepemimpinan dan kembangkan kemampuan komunikasi dan berpikir secara strategis. Perempuan juga perlu memiliki relasi yang kuat guna mendukungnya masuk dalam jabatan publik, disertai mindset yang kuat," demikian Alexandra yang merintis karirnya mulai dari bawah.
Ketua Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, Mpd dalam materi "Strategi Menghapus Diskriminasi dan Kekerasan yang Menjerat Perempuan" yang disampaikan oleh Hadriani Uli Tiur Ida Silalahi, SE.,M.Si, Ketua Bidang HLN, EKKOP dan UKM, menyebutkan telah ditetapkannya Kowani sebagai Ibu Bangsa (Kongres Kowani tahun 1935) yang mengemban tanggungjawab mulia, yaitu mempersiapkan generasi penerus yang inovatif, kreatif, unggul, militan yang memiliki kepribadian bangsa dan nasionalisme yang pantang menyerah serta sehat jasmani dan Rohani. Perempuan sebagai Ibu Bangsa yang dimaksud di sini adalah mendidik anak-anak sebagai generasi penerus masa depan bangsa yang kreatif, inovatif, unggul serta berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis serta menjaga moral keluarga dan masyarakat. (Mathilda AMW Birowo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H