Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Keluarga, Karir dan Kegiatan Sosial

16 Agustus 2023   00:26 Diperbarui: 16 Agustus 2023   17:47 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari mereka yang membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan usaha (dok: Efi)

Di organisasi Wanita Katolik RI yang tahun depan akan genap berusia 1 abad ini, Efi yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, adalah sosok yang mengembangkan apa yang dikenal sebagai Program Peningkatan Perempuan Usaha Kecil (PPUK), tepatnya di tahun 2007-2016. 

Program PPUK merupakan salah satu kegiatan andalan dalam ormas kemasyarakatan ini. Program ini dikembangkan untuk membantu mengangkat kemampuan perempuan dalam menjalankan usaha dengan tujuan utama meningkatkan ekonomi rumah tangga. Para Binaan mendapat bimbingan dan pendampingan berupa pemberian pinjaman modal tanpa bunga. Program ini sejalan dengan apa yang lazim dikenal sebagai usaha mikro ataupun UMKM.

"Tujuannya untuk memberdayakan seluruh usaha kecil secara perorangan maupun kelompok, juga mengupayakan keterpaduan cara berpikir dan bertindak dalam melakukan usaha serta mengembangkan kualitas usaha agar bedaya pikat. Binaan PPUK ini terbuka bagi semua perempuan baik katolik ataupun non katolik yang bersedia dibina/didampingi oleh anggota Wanita Katolik RI (di Ranting atau di Cabang)," jelasnya dalam wawancara dengan penulis. 

Adapun sitematika pemberian pinjaman PPUK sebagai berikut, binaan diberi modal dengan jumlah tertentu, dan disepakati untuk mengembalikan pinjaman dengan periode tertentu. Misalnya Rp.1.000.000-Rp.2.000.000, dikembalikan selama 20 minggu: sejumlah @Rp.50.000 - Rp.100.000/minggu + Tabungan Rp.10.000 - 25.000/minggu.

Mencari mereka yang membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan usaha (dok: Efi)
Mencari mereka yang membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan usaha (dok: Efi)

Keluarga dan Aktifitas Sosial

Efi yang adalah seorang apoteker mulai secara penuh menekuni profesinya semenjak sang suami meninggal dunia. 

"Saya harus bekerja lebih keras karena saat itu ketiga puteri kami masih studi dan membutuhkan biaya kuliah tak sedikit. Sebagai single parent saya harus memenuhi dan memberi jalan bagi anak-anak untuk meraih cita-cita mereka. Sekarang puteri tertua kami berprofesi sebagai seorang dokter umum, puteri kedua sebagai dokter gigi dan putri ketiga sebagai pendidik di SDK Mater Dei. Yang sulung berkarya di Puskesmas Tangerang Selatan dan putri tengah melanjutkan Spesialis Gigi Anak di UNPAD, keduanya sudah berkeluarga," jelasnya.

Sang suami almarhum Prof. DR. Leonardus Broto S. Kardono, adalah seorang, ilmuwan di bidang Medicinal Chemistry, berkarya di Pusat Penelitian Kimia LIPI, dan profesi terakhir sebagai Staf Ahli Menteri Kementrian Riset dan Tekhnologi. 

Karena kepulangan suami yang mendadak di tahun 2015 akibat kecelakaan ini, Efi pun sempat memutuskan untuk non aktif dari jabatannya sebagai pengurus di Wanita Katolik RI, DPD Jakarta tahun 2016-1019, guna dapat fokus bekerja dan mendampingi ketiga puteri yang beranjak dewasa. Jabatan Direktur ini disandang hingga Juli 2023. Efi juga dipercaya mengembangkan sebuah apotik di wilayah Tangerang Selatan sekaligus sebagai wujud pengabdiannya di dunia kesehatan sampai sekarang. 

Penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun