Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Rohani di Amerika Serikat

20 April 2023   06:56 Diperbarui: 25 Mei 2023   12:05 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Katedral di NY tampak berdiri megah di latar belakang (dokpri)

MERASAKAN KEINDAHAN BERZIARAH MELALUI GEREJA-GEREJA YANG BERKISAH

Mengunjungi dan bernovena di 9 gereja Katolik/kapel di masa PraPaskah dalam kunjungan di beberapa wilayah Amerika ternyata menjadi perziarahan luar biasa,  bagi kami umat Katolik. Obyek-obyek yang dikunjungi tak kalah menarik dengan obyek-obyek wisata yang terkenal di Amerika. 

Bangunan Gereja dengan masing-masing keunikan arsitektur, lingkungan termasuk umatnya menjadi catatan tersendiri yang membuat perjalanan wisata begitu berkesan. Terutama pula, karena Amerika dikenal dengan wilayah dimana banyak pendatang dari berbagai belahan dunia yang tak dapat terpisah dari latar belakang keberadaan bangunan gerejanya. Hal yang lebih penting dan menjadikan perbedaan dengan kunjungan ke obyek wisata lain adalah bahwa berkunjung dan berdoa di sebuah Gereja memberi makna religius sekaligus kedamaian hati melalui ornamen serta sejarahnya yang agung.

Immaculate Conception Church, Washington DC

Basilica of the National Shrine of the Immaculate Conception di Washington, DC, adalah gereja Katolik Roma terbesar di Amerika Utara dan termasuk di antara sepuluh gereja terbesar di dunia. Ditetapkan oleh Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat sebagai Tempat Suci Nasional untuk Doa dan Ziarah. Gereja ini didedikasikan bagi pelindung Amerika Serikat, yakni Perawan Maria yang Terberkati dengan gelarnya Dikandung Tanpa Noda. 

Gereja ini merupakan induk bagi lebih 80 kapel yang menghormati Bunda Allah dan mewakili masyarakat, budaya, dan tradisi yang merupakan jalinan iman Katolik dan mosaik bangsa. Gereja yang dalam proses pengerjaannya sejak 1920 ini, menjelang usia satu abad dan merupakan  sejarah dan Warisan Gereja Katolik Amerika.

Amerika Serikat telah lama dianggap sebagai negeri dari para pendatang.  Berbagai bangsa dan etnis yang berhimpun datang dari Afrika, Austria, Cina, Kuba, Ceko, Filipina, Prancis, Jerman, Guamania, Hongaria, India, Irlandia, Italia, Korea, Amerika Latin, Lebanon, Lituania, Malta, Polandia, Slovakia , Slovenia, dan Vietnam. Melalui website resminya, diketahui pula berbagai Komunitas religius hadir dari seluruh penjuru dunia seperti  Agustinian, Karmelit, Klaretia, Dominikan, Fransiskan, Jesuit, Misionaris Montfort, Maria Imakulata, Redemptoris, Suster Cinta Kasih dan Vinsensian.

Chapel of the Holy Cross in Red Rocks, Sedona, Arizona

Bersujud di sebuah kapel di tengah kekokohan bukit batu merah Sedona (dokpri)
Bersujud di sebuah kapel di tengah kekokohan bukit batu merah Sedona (dokpri)

Kapel modern tahun 1950-an ini berada diantara bukit batu merah yang kokoh dan luas di wilayah Sedona. Berinduk pada Gereja Katolik St. John Vianney, Sedona, kapel ini umumnya dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan hamparan bukit batu merah yang menjulang luas. Pemandangan ini kontras dengan  wisata alam Grand Canyon yang menukik ke bawah.

Sebagaimana ditulis dalam media publikasinya, Marguerite Brunswig Staude adalah warga setempat di balik proyek luar biasa ini. Dengan Empire State Building sebagai inspirasi, Staude mulai mengerjakan visinya. Pada awalnya, Kapel ini direncanakan untuk dibangun di Budapest, Hungaria. Namun, karena pecahnya Perang Dunia II niat ini mengalami penundaan. Akhirnya, mereka memilih untuk membangunnya di Arizona atas izin khusus dari Senator Goldwater saat itu. Kapel yang tidak begitu luas ini selesai dibangun pada tahun 1956.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun