Risma mengaku tidak paham bahwa kegiatannya dalam menolong orang masih dipersoalkan oleh sejumlah pihak. Padahal, pertolongannya itu hanya sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan. " Saya sebagai manusia saya lihat mereka tidur di gerobak. Saya manusia apa kalau saya diam saja?" komentar Risma yang dilansir beberapa media. Pengertian berlebihan seyoyganya ditujukan pada mereka yang secara mendadak melakukan hal yang tidak biasa dan terkesan mencari perhatian. Halnya dengan Risma tentunya berbeda, masyarakat kenal siapa dia dari aktivitas di jabatan sebelumnya. Blusukan bagi Risma sudah menjadi hal yang biasa untuk lebih mengetahui persoalan sesungguhnya. Â
Servant Leadership
Bagi saya, Risma merupakan salah satu contoh nyata seorang pemimpin yang memiliki sifat melayani. John Correlli (TeamGantt), 2019 mengemukakan 10 prinsip dari Servant Leadership,
1. Listening
Mendengarkan adalah inti dari kepemimpinan yang melayani. Risma menyambangai masyarakat secara langsung bukan sekedar mengutus dan menunggu laporan dari anak buahnya. Hal ini ia lakukan agar dapat berbicara, mendengarkan mereka secara langsung. Ini adalah cara sederhana untuk membuat tim atau masyarakat merasa dihargai sehingga mereka tahu kita peduli.
2. Empathy
Banyak hal dapat menjadikan kita berempati. Ketika berbicara tentang kepemimpinan yang melayani, kita mencoba mencari tahu apa yang membuat tim kerja kita tergerak, sekaligus mempelajari  kekuatan dan kelemahan mereka. Dengan cara itu kita dapat membuat anggota tim  bersinar (catatan: bisa lihat tulisan saya terdahulu tentang Kepemimpinan Berbinar) atau bahkan mungkin membantu mereka mengubah kelemahan mereka menjadi sebuah kekuatan. J
ika kita ingat, Risma sebagai Wali Kota Surabaya pernah viral di media sosial tak kala ia melakukan inspeksi mendadak di Gedung Siola. Tepatnya, di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Kamis (5/7/2018). Diberitakan JawaPos.com Risma berang  melihat lamban dan panjangnya antrean proses e-KTP.Â
Hal itu terjadi menyeluruh, mulai dari perekaman hingga pencetakan e-KTP. Setelah dievaluasi, panjangnya antrean terjadi lantaran pemohon proses biometrik (sidik jari) pada tahap perekaman yang tidak bermasalah juga diminta untuk mengantre gabung dengan yang bermasalah. Setelah itu Risma mengajak seluruh pejabat terkait untuk rapat dan memberi arahan agar tidak ada lagi antrean kemudian hari.
 3. Healing
Penyembuhan itu dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan adanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan sosialnya. Ini juga tentang memberi anggota kita alat yang mereka butuhkan untuk sukses sehingga mereka merasa berharga. Para tuna wisma yang hidup di jembatan dan seringkali kita abaikan dengan alasan 'siapa suruh gak kerja, males sih' justru menjadi perhatian Risma. Ia langsung berhadapan, memberi arahan dan solusi untuk mereka.