Kritik otokritik ini dimaksudkan juga agar setiap kita mampu merefleksi diri, memahami, dan menjadikan itu sebagai sebuah pembelajaran dari berbagai kegagalan dan kesuksesan yang di raih di tahun sebelumnya, demi kedepannya, di tahun yang baru ini lebih baik lagi.Â
Memaknai tahun baru harus lebih komperehensif agar tidak terjebak dalam paradigma sempit, di mana tahun baru dianggap ritual (ceremony) yang selalu dirayakan setiap tahunnya.Â
Selain momen membangun tali kasih, merekat perbedaan, tahun baru merupakan momen untuk merajut asa menenun mimpi. Karena di tahun baru asa (harapan) kita yang sempat tertunda akan dirajut kembali. Mimpi-mimpi yang belum terwujud akan ditenun kembali.Â
Kini, semua manusia di muka bumi ini menyambut ria tahun baru 2025 dengan beragam cara dan ekspresi. Terpancar di wajah mereka, sejuta harapan dan mimpi agar tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.Â
Harapan dan mimpi tak pernah lekang oleh waktu. Spirit itu tetap tumbuh subur di dalam hati dan pikiran  setiap pribadi-pribadi yang masih berjuang di dunia ini. Hanya secercah harapan yang ada, agar hari ini dan hari esok lebih baik dari hari kemarin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H